Mantan PM Yunani: Krisis Ukraina Bisa Sebabkan Uni Eropa Runtuh
loading...
A
A
A
ATHENA - Mantan Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras memperingatkan, selain Ukraina, pecundang terbesar kedua dalam konflik di Eropa Timur, baik secara ekonomi maupun geostrategis, adalah Uni Eropa (UE).
Tsipras saat ini merupakan pemimpin oposisi di Yunani. “AS tidak kalah, baik secara ekonomi maupun geostrategis,” ungkap Ketua Partai Syriza Alexis Tsipras dalam konferensi pers yang panjang di sela-sela Pameran Internasional Thessaloniki pada Minggu (18/9/2022).
“Secara ekonomi, Rusia juga tidak kalah,” papar dia.
Dia menjelaskan alasannya, “Rubel telah menjadi salah satu mata uang terkuat, sementara Moskow, karena rekor harga gas alam yang tinggi, telah menjadi pengatur yang mampu membuka dan menutup keran sesuka hati.”
Sambil mengekspresikan solidaritasnya dengan rakyat Ukraina, dia mengatakan, "Kita harus melakukan segalanya untuk mengakhiri perang."
Tsipras mengklaim, “Selain warga sipil yang tidak bersalah, pecundang terbesar adalah Uni Eropa, yang berada dalam kekacauan, dan jelas tidak memiliki kepemimpinan, visi, strategi.”
“Kita perlu mengevaluasi kembali sanksi. Apakah tindakannya benar atau kita menembak diri kita sendiri di kaki?” papar dia.
Politisi Yunani, yang menjabat sebagai perdana menteri dari 2015 hingga 2019, percaya, “Eropa dan dunia kita sedang memasuki perang dingin yang berkepanjangan dengan konsekuensi ekonomi yang sangat besar.”
Dia memperingatkan, “Jika UE tidak membela kepentingannya sendiri, dia akan menghadapi masalah eksistensial.”
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
Tsipras saat ini merupakan pemimpin oposisi di Yunani. “AS tidak kalah, baik secara ekonomi maupun geostrategis,” ungkap Ketua Partai Syriza Alexis Tsipras dalam konferensi pers yang panjang di sela-sela Pameran Internasional Thessaloniki pada Minggu (18/9/2022).
“Secara ekonomi, Rusia juga tidak kalah,” papar dia.
Dia menjelaskan alasannya, “Rubel telah menjadi salah satu mata uang terkuat, sementara Moskow, karena rekor harga gas alam yang tinggi, telah menjadi pengatur yang mampu membuka dan menutup keran sesuka hati.”
Sambil mengekspresikan solidaritasnya dengan rakyat Ukraina, dia mengatakan, "Kita harus melakukan segalanya untuk mengakhiri perang."
Tsipras mengklaim, “Selain warga sipil yang tidak bersalah, pecundang terbesar adalah Uni Eropa, yang berada dalam kekacauan, dan jelas tidak memiliki kepemimpinan, visi, strategi.”
“Kita perlu mengevaluasi kembali sanksi. Apakah tindakannya benar atau kita menembak diri kita sendiri di kaki?” papar dia.
Politisi Yunani, yang menjabat sebagai perdana menteri dari 2015 hingga 2019, percaya, “Eropa dan dunia kita sedang memasuki perang dingin yang berkepanjangan dengan konsekuensi ekonomi yang sangat besar.”
Dia memperingatkan, “Jika UE tidak membela kepentingannya sendiri, dia akan menghadapi masalah eksistensial.”
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
(sya)