Mengapa Inggris Menjajah Banyak Negara di Dunia?
loading...
A
A
A
LONDON - Di era kolonial , Inggris memang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki banyak daerah jajahan. Sebut saja Australia, Malaysia, Brunei, Singapura, Mesir, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari education.nationalgeographic.org, beberapa negara eropa, termasuk Inggris saling berebut kekuasaan demi menguasai perdagangan dan kekayaan negara jajahannya. Meskipun motivasi kolonialisasi mereka berbeda antara satu sama lain.
Inggris memulai kolonialismenya di Amerika Utara pada tahun 1600-an. Hal ini menjadi tonggak dimulainya kekaisaran inggris di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan negara Eropa yang melakukan kolonialisme ini didasarkan pada Gold, Glory dan Gospel, yakni mengincar kekayaan, kekuasaan, dan penyebaran kepercayaan.
Namun, apakah Inggris juga menganut paham tersebut dalam melakukan kolonialisme? Sebenarnya Britania Raya punya satu alasan kuat mengapa mereka ikut serta meramaikan masa kolonialisasi ini.
Pada abad ke 16 muncullah istilah 'Age of Discovery' di Inggris. Pemikiran ini terkait dunia baru yang dianggap memiliki penemuan baru yang belum pernah ada.
Inggris sebagai salah satu negara yang cukup maju menginginkan lebih banyak tanah kekuasaan demi membangun sebuah komunitas baru yang dikenal dengan nama koloni. Nantinya, koloni ini akan memberikan Inggris segala macam hal berharga yang dibutuhkan, yang nantinya juga dapat dijual ke negara lain.
Koloni juga menawarkan peluang menghasilkan kekayaan bagi orang Inggris karena menyediakan tempat baru untuk tinggal dan pekerjaan baru bagi orang miskin dan pengangguran.
Masa itu Inggris dikenal memiliki wilayah yang kecil dengan penduduk sedikit. Namun mereka memiliki armada tempur yang kuat bahka tidak kalah dari milik Spanyol, Prancis dan Ottoman.
Inggris juga dikenal memperlakukan negara jajahannya dengan tidak merusak atau menyiksa. Mereka lebih menggunakan pendekatan dengan menguasai kekuasaan tertinggi di negara-negara jajahannya sehingga tidak diperlukan banyak sumber daya manusia dalam pengelolaannya.
Sehingga para pemimpin lokal akan menjadi boneka Inggris yang nantinya akan diatur sesuai keinginannya, terutama dalam penerapan kebijakan. Inilah yang menyebabkan negara bekas jajahan Inggris banyak yang maju dikarenakan terlibatnya warga lokal dalam masa kolonialisasi dapat tertanam framework pengelolaan negara yang baik.
Sumber:
https://www.britannica.com/place/British-Empire
https://www.theatlantic.com/international/archive/2012/11/british-have-invaded-90-percent-countries-earth/321789/
https://education.nationalgeographic.org/resource/motivations-colonization
https://www.natgeokids.com/uk/discover/history/general-history/british-empire-facts/#:~:text=England%2C%20in%20what%20is%20now,also%20sell%20to%20other%20countries.
Dilansir dari education.nationalgeographic.org, beberapa negara eropa, termasuk Inggris saling berebut kekuasaan demi menguasai perdagangan dan kekayaan negara jajahannya. Meskipun motivasi kolonialisasi mereka berbeda antara satu sama lain.
Inggris memulai kolonialismenya di Amerika Utara pada tahun 1600-an. Hal ini menjadi tonggak dimulainya kekaisaran inggris di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan negara Eropa yang melakukan kolonialisme ini didasarkan pada Gold, Glory dan Gospel, yakni mengincar kekayaan, kekuasaan, dan penyebaran kepercayaan.
Namun, apakah Inggris juga menganut paham tersebut dalam melakukan kolonialisme? Sebenarnya Britania Raya punya satu alasan kuat mengapa mereka ikut serta meramaikan masa kolonialisasi ini.
Pada abad ke 16 muncullah istilah 'Age of Discovery' di Inggris. Pemikiran ini terkait dunia baru yang dianggap memiliki penemuan baru yang belum pernah ada.
Inggris sebagai salah satu negara yang cukup maju menginginkan lebih banyak tanah kekuasaan demi membangun sebuah komunitas baru yang dikenal dengan nama koloni. Nantinya, koloni ini akan memberikan Inggris segala macam hal berharga yang dibutuhkan, yang nantinya juga dapat dijual ke negara lain.
Koloni juga menawarkan peluang menghasilkan kekayaan bagi orang Inggris karena menyediakan tempat baru untuk tinggal dan pekerjaan baru bagi orang miskin dan pengangguran.
Masa itu Inggris dikenal memiliki wilayah yang kecil dengan penduduk sedikit. Namun mereka memiliki armada tempur yang kuat bahka tidak kalah dari milik Spanyol, Prancis dan Ottoman.
Inggris juga dikenal memperlakukan negara jajahannya dengan tidak merusak atau menyiksa. Mereka lebih menggunakan pendekatan dengan menguasai kekuasaan tertinggi di negara-negara jajahannya sehingga tidak diperlukan banyak sumber daya manusia dalam pengelolaannya.
Sehingga para pemimpin lokal akan menjadi boneka Inggris yang nantinya akan diatur sesuai keinginannya, terutama dalam penerapan kebijakan. Inilah yang menyebabkan negara bekas jajahan Inggris banyak yang maju dikarenakan terlibatnya warga lokal dalam masa kolonialisasi dapat tertanam framework pengelolaan negara yang baik.
Sumber:
https://www.britannica.com/place/British-Empire
https://www.theatlantic.com/international/archive/2012/11/british-have-invaded-90-percent-countries-earth/321789/
https://education.nationalgeographic.org/resource/motivations-colonization
https://www.natgeokids.com/uk/discover/history/general-history/british-empire-facts/#:~:text=England%2C%20in%20what%20is%20now,also%20sell%20to%20other%20countries.
(esn)