Asosiasi Sukarela, Inilah 4 Negara Persemakmuran Inggris di Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Negara Persemakmuran Inggris atau Commonwealth merupakan asosiasi sukarela dengan 56 anggota negara-negara, baik negara maju maupun negara berkembang yang tersebar di Asia, Amerika, Afrika, Eropa, Pasifik, serta Karibia. Umumnya, negara yang tergabung adalah negara independen bekas jajahan Inggris tetapi tetap mempertahankan persahabatan dan kerja sama.
Memiliki tujuan untuk saling mendukung antar negara-negara anggota dalam mencapai tujuan di berbagai hal, baik pembangunan, demokrasi, dan perdamaian. Mencakup pula nilai-nilai serta prinsip yang tertuang dalam Piagam Persemakmuran.
Asosiasi ini dipimpin oleh Kerajaan Inggris, mulanya Ratu Elizabeth II namun kini sudah digantikan Pangeran Charles III. Didukung oleh lebih dari 80 organisasi antar pemerintah, budaya, sipil, serta profesional. Markas Sekretariat terletak di Marlborough House, Pall Mall, London.
Berikut 4 negara di Asia yang tergabung dalam Negara Persemakmuran Inggris:
1. Brunei Darussalam
Brunei merupakan negara Khatulistiwa kecil yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan, Indonesia, Asia Tenggara. Brunei resmi bergabung menjadi anggota Negara Persemakmuran Inggris pada 1 Januari 1984.
Dukungan sudah dilakukan oleh Sekretariat untuk Brunei, seperti memberi informasi dan pelatihan untuk melawan kekerasan ekstrim. Lalu, Brunei juga diberikan pedoman, alat, model hukum, serta peraturan untuk memperkuat undang-undang guna menghentikan korupsi, perdagangan ilegal, dan penyebaran senjata.
Bantuan lainnya adalah memberi peningkatan keterampilan dan merundingkan perjanjian perdagangan, baik regional maupun multilateral. Brunei juga mengikuti Program Pelatihan Negara Ketiga Persemakmuran dan mendapatkan pelatihan serta kerja lapangan yang mengangkat isu lingkungan, mencakup polusi plastik, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan sumber daya alam dilakukan dengan baik, sehingga Brunei menjadi negara kaya yang mampu memberikan pelayanan kesehatan gratis, pendidikan dasar hingga universitas gratis, dan masyarakat tidak perlu membayar pajak penghasilan.
Brunei juga termasuk dalam anggota kelompok Konektivitas Fisik dan Digital dari Agenda Konektivitas Persemakmuran, yakni wadah bagi negara-negara untuk bertukar pikiran, praktik, serta pengalaman dalam perdagangan, investasi, dan reformasi domestik. Dukungan balik dari Brunei adalah pemberian beasiswa untuk Studi Doktoral (S3).
Memiliki tujuan untuk saling mendukung antar negara-negara anggota dalam mencapai tujuan di berbagai hal, baik pembangunan, demokrasi, dan perdamaian. Mencakup pula nilai-nilai serta prinsip yang tertuang dalam Piagam Persemakmuran.
Asosiasi ini dipimpin oleh Kerajaan Inggris, mulanya Ratu Elizabeth II namun kini sudah digantikan Pangeran Charles III. Didukung oleh lebih dari 80 organisasi antar pemerintah, budaya, sipil, serta profesional. Markas Sekretariat terletak di Marlborough House, Pall Mall, London.
Berikut 4 negara di Asia yang tergabung dalam Negara Persemakmuran Inggris:
1. Brunei Darussalam
Brunei merupakan negara Khatulistiwa kecil yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan, Indonesia, Asia Tenggara. Brunei resmi bergabung menjadi anggota Negara Persemakmuran Inggris pada 1 Januari 1984.
Dukungan sudah dilakukan oleh Sekretariat untuk Brunei, seperti memberi informasi dan pelatihan untuk melawan kekerasan ekstrim. Lalu, Brunei juga diberikan pedoman, alat, model hukum, serta peraturan untuk memperkuat undang-undang guna menghentikan korupsi, perdagangan ilegal, dan penyebaran senjata.
Bantuan lainnya adalah memberi peningkatan keterampilan dan merundingkan perjanjian perdagangan, baik regional maupun multilateral. Brunei juga mengikuti Program Pelatihan Negara Ketiga Persemakmuran dan mendapatkan pelatihan serta kerja lapangan yang mengangkat isu lingkungan, mencakup polusi plastik, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan sumber daya alam dilakukan dengan baik, sehingga Brunei menjadi negara kaya yang mampu memberikan pelayanan kesehatan gratis, pendidikan dasar hingga universitas gratis, dan masyarakat tidak perlu membayar pajak penghasilan.
Brunei juga termasuk dalam anggota kelompok Konektivitas Fisik dan Digital dari Agenda Konektivitas Persemakmuran, yakni wadah bagi negara-negara untuk bertukar pikiran, praktik, serta pengalaman dalam perdagangan, investasi, dan reformasi domestik. Dukungan balik dari Brunei adalah pemberian beasiswa untuk Studi Doktoral (S3).