Bentrok dengan Armenia, Lebih dari 70 Tentara Azerbaijan Tewas
loading...
A
A
A
BAKU - Tujuh puluh satu tentara Azerbaijan tewas dalam beberapa hari terakhir karena apa yang disebut sebagai aksi "provokasi" oleh Armenia. Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Kamis (15/9/2022) mengatakan bahwa sejauh ini, 71 tentara Azerbaijan telah tewas selama gejolak baru-baru ini, sementara Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan pada hari Rabu bahwa 105 tentara Armenia tewas dalam bentrokan tersebut seperti dikutip dari TRT World.
Menyusul gejolak baru-baru ini di kawasan itu, Turki kembali menegaskan dukungannya kepada Azerbaijan.
Pada hari Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara melihat ketegangan perbatasan terbaru sebagai akibat dari pelanggaran Armenia terhadap kesepakatan November 2020 yang mengakhiri perang Karabakh yang mengakibatkan kemenangan Azerbaijan, menambahkan bahwa ia menganggapnya "tidak dapat diterima."
Azerbaijan menuduh Armenia melakukan provokasi besar-besaran dalam beberapa hari terakhir, dengan mengatakan para penyabot menanam ranjau dan pasukan Armenia melakukan penembakan "intensif" terhadap posisi Azerbaijan.
Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan diadakan setelah dua hari pertempuran yang menewaskan 176 tentara dari kedua belah pihak.
Armen Grigoryan, sekretaris Dewan Keamanan Armenia, mengatakan gencatan senjata yang ditengahi berkat mediasi internasional mulai berlaku pada Rabu pukul 8 malam waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pada hari Kamis bahwa situasi di perbatasan dengan Azerbaijan telah tenang sejak gencatan senjata dimulai dan tidak ada pelanggaran yang dilaporkan.
Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Azerbaijan.
Hubungan antara dua negara bekas republik Soviet Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak tahun 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Pada musim gugur 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300 pemukiman dan desa yang berada di bawah pendudukan Armenia. Pertempuran berakhir dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Kamis (15/9/2022) mengatakan bahwa sejauh ini, 71 tentara Azerbaijan telah tewas selama gejolak baru-baru ini, sementara Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan pada hari Rabu bahwa 105 tentara Armenia tewas dalam bentrokan tersebut seperti dikutip dari TRT World.
Menyusul gejolak baru-baru ini di kawasan itu, Turki kembali menegaskan dukungannya kepada Azerbaijan.
Pada hari Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara melihat ketegangan perbatasan terbaru sebagai akibat dari pelanggaran Armenia terhadap kesepakatan November 2020 yang mengakhiri perang Karabakh yang mengakibatkan kemenangan Azerbaijan, menambahkan bahwa ia menganggapnya "tidak dapat diterima."
Azerbaijan menuduh Armenia melakukan provokasi besar-besaran dalam beberapa hari terakhir, dengan mengatakan para penyabot menanam ranjau dan pasukan Armenia melakukan penembakan "intensif" terhadap posisi Azerbaijan.
Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan diadakan setelah dua hari pertempuran yang menewaskan 176 tentara dari kedua belah pihak.
Armen Grigoryan, sekretaris Dewan Keamanan Armenia, mengatakan gencatan senjata yang ditengahi berkat mediasi internasional mulai berlaku pada Rabu pukul 8 malam waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pada hari Kamis bahwa situasi di perbatasan dengan Azerbaijan telah tenang sejak gencatan senjata dimulai dan tidak ada pelanggaran yang dilaporkan.
Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Azerbaijan.
Hubungan antara dua negara bekas republik Soviet Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak tahun 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Pada musim gugur 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300 pemukiman dan desa yang berada di bawah pendudukan Armenia. Pertempuran berakhir dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia.
(ian)