Bocor, Rekaman Bos Tentara Bayaran Rusia Rekrut Napi Buat Berperang di Ukraina

Kamis, 15 September 2022 - 20:12 WIB
loading...
Bocor, Rekaman Bos Tentara Bayaran Rusia Rekrut Napi Buat Berperang di Ukraina
Bocor rekaman bos tentara bayaran Rusia merekrut napi buat berperang di Ukraina. Foto/BBC
A A A
MOSKOW - Pendiri kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, muncul dalam sebuah rekaman yang bocor, memperlihatkan perekrutan tahanan untuk berperang di Ukraina.

Dalam rekaman itu, diverifikasi oleh BBC, Yevgeniy Prigozhin terlihat berbicara kepada sekelompok besar tahanan. Ia memberi tahu para tahanan bahwa hukuman mereka akan diringankan sebagai imbalan bertugas dengan kelompoknya.

Video itu akan mengkonfirmasi spekulasi yang telah lama muncul bahwa Rusia berharap untuk meningkatkan kekuatannya dengan merekrut narapidana.

Sementara hukum Rusia tidak mengizinkan pengurangan hukuman penjara dengan imbalan menjadi tentara bayaran, Prigozhin bersikeras bahwa tidak ada yang kembali ke balik jeruji besi jika mereka bertugas bersama kelompoknya.

"Jika Anda bertugas enam bulan (di Wagner), Anda bebas," katanya, sembari memperingatkan mereka jika melakukan desersi.

"Jika Anda tiba di Ukraina dan memutuskan itu bukan untuk Anda, kami akan mengeksekusi Anda," tegasnya seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/9/2022).

Dia juga memberi tahu para tahanan tentang aturan Grup Wagner yang melarang alkohol, narkoba, dan kontak seksual dengan wanita lokal, flora, fauna, pria atau apa saja.



Berbicara di tempat yang tampaknya menjadi tempat latihan para napi, kepala tentara bayaran juga menyinggung kesulitan yang dihadapi Rusia dalam konflik yang berkepanjangan di Ukraina. Ia mengatakan kepada calon rekrutan bahwa ini adalah perang yang sulit, bahkan tidak seperti dengan orang-orang seperti Chechnya dan lainnya.

Prigozhin - yang merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin - sebelumnya telah membantah memiliki hubungan dengan Grup Wagner, yang pasukannya telah dikerahkan di Ukraina, Suriah dan beberapa konflik Afrika.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)