Pelihara Bulu Ketiak, Gadis Ini Raup Cuan Rp298 Juta Per Bulan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang perempuan asal Amerika Serikat (AS) yang berhenti mencukur bulu ketiak untuk menantang norma gender kini justru meraih pundi-pundi dollar dari sikapnya itu. Ia sekarang mendapatkan gaji enam digit dari menjual gambar ketiaknya yang berbulu secara online.
Menjuluki dirinya sendiri sebagai "Cherry the Mistress," artis situs OnlyFans ini telah menghasilkan sekitar USD20.000 sebulan atau 20 kali lebih banyak dari apa yang dia hasilkan sebelumnya sebagai barista.
Sejak sukses besar di OnlyFans, dia berhenti dari pekerjaan hariannya dan keluar dari perguruan tinggi untuk membuat konten seksi penuh waktu dan menyebutnya sebagai "keputusan terbaik" yang pernah dia buat.
“Saya selalu menjadi orang yang sangat seksual dan senang mengekspresikan diri secara seksual,” kata dara berusia 20 tahun ini kepada New York Post.
“Saya dapat meluangkan lebih banyak waktu dan berupaya untuk bekerja bagi diri saya sendiri,” ujarnya, dengan bekerja 12 hingga 14 jam sehari, 7 hari seminggu hanya karena dia suka melakukannya.
Keputusan Cherry untuk berhenti bercukur terinspirasi oleh kursus sosiologi yang dia ikuti sebelum meninggalkan sekolah.
“Kami belajar tentang norma sosial gender dan bagaimana ada aktivitas dan atribut tertentu yang dipelajari melalui sosialisasi dari waktu ke waktu,” kenangnya.
“(Itu) membuat saya berpikir betapa tumbuh dewasa saya selalu disuruh bercukur oleh keluarga saya dan bahkan teman-teman di sekolah, jadi saya melakukannya selama bertahun-tahun,” tuturnya seperti dikutip dari media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, Rabu (14/9/2022).
Dia merenungkan ini sampai suatu malam baru-baru ini, sekitar sebulan setelah dia meluncurkan profil OnlyFans-nya, sambil bersiap-siap untuk berkencan. Terpikir olehnya bahwa pria yang akan dia temui mungkin tidak menjalani ritual berdandan yang sama memberatkannya seperti dirinya.
"Jadi saya tidak bercukur," akunya. “Saya tidak akan pernah menyesali keputusan itu,” tegasnya.
Dikatakan oleh Cherry, feedback yang dia terima sejak merangkul gaya hidupnya yang berbulu itu ternyata "sangat positif."
“Seringkali mereka mengungkapkan kepada saya betapa mereka suka bahwa saya tidak bercukur dan bagaimana tubuh saya secara alami melengkung dan berbulu, yang merupakan sesuatu yang tidak sering mereka lihat,” dia mengklaim, menambahkan bahwa mereka meminta untuk melihat "semak besar dan ketiak berbulu."
“Saya juga diberitahu bahwa saya adalah seorang dewi dan bahwa saya adalah wanita impian mereka, dan itu pasti membuat saya merasa sangat istimewa,” lanjutnya.
“Setiap hari, mereka memberi tahu saya betapa mereka menyukai konten erotis saya dan mendengar itu benar-benar membuat hari kerja saya yang panjang sepadan,” ucapnya.
Tidak ada hari yang sama, tetapi hari standar untuk Cherry termasuk membuat pembaruan rutin di berbagai platform media sosial, antara memotret dan mengedit foto serta video erotis untuk pelanggan serta pelanggan yang membayar untuk konten premium yang disesuaikan.
Gadis itu juga menjual barang-barang bekasnya, seperti pakaian dalam, secara online.
Meskipun OnlyFans Cherry telah sukses besar, dia tidak asing dengan para hatters yang mengutuk dirinya yang berbulu.
“Saya biasanya mendapat komentar kebencian dari laki-laki, dan kadang-kadang beberapa perempuan, menyebut saya kotor, menjijikkan, Sasquatch (kata lain untuk Bigfoot), tidak feminin, dan saya juga disebut laki-laki karena memiliki rambut tubuh,” ungkapnya.
"Saya juga telah diberitahu untuk bercukur dan bahwa saya akan melajang selamanya dan akan mati sendiri - yang lucu karena saya telah berkencan dengan pasangan saya selama bertahun-tahun," imbuhnya.
Keberadaan hatters awalnya berdampak pada kesehatan mental Cherry. Sekarang, dia menolak untuk terlibat dengan troll.
"Saya merasa jauh lebih aman dengan diri saya sendiri," katanya dan memuji penggemarnya karena membantunya menyadari potensinya.
“(Mereka) membuat saya merasa sangat seksi dan percaya diri untuk siapa saya,” pungkasnya.
Menjuluki dirinya sendiri sebagai "Cherry the Mistress," artis situs OnlyFans ini telah menghasilkan sekitar USD20.000 sebulan atau 20 kali lebih banyak dari apa yang dia hasilkan sebelumnya sebagai barista.
Sejak sukses besar di OnlyFans, dia berhenti dari pekerjaan hariannya dan keluar dari perguruan tinggi untuk membuat konten seksi penuh waktu dan menyebutnya sebagai "keputusan terbaik" yang pernah dia buat.
“Saya selalu menjadi orang yang sangat seksual dan senang mengekspresikan diri secara seksual,” kata dara berusia 20 tahun ini kepada New York Post.
“Saya dapat meluangkan lebih banyak waktu dan berupaya untuk bekerja bagi diri saya sendiri,” ujarnya, dengan bekerja 12 hingga 14 jam sehari, 7 hari seminggu hanya karena dia suka melakukannya.
Keputusan Cherry untuk berhenti bercukur terinspirasi oleh kursus sosiologi yang dia ikuti sebelum meninggalkan sekolah.
“Kami belajar tentang norma sosial gender dan bagaimana ada aktivitas dan atribut tertentu yang dipelajari melalui sosialisasi dari waktu ke waktu,” kenangnya.
“(Itu) membuat saya berpikir betapa tumbuh dewasa saya selalu disuruh bercukur oleh keluarga saya dan bahkan teman-teman di sekolah, jadi saya melakukannya selama bertahun-tahun,” tuturnya seperti dikutip dari media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, Rabu (14/9/2022).
Dia merenungkan ini sampai suatu malam baru-baru ini, sekitar sebulan setelah dia meluncurkan profil OnlyFans-nya, sambil bersiap-siap untuk berkencan. Terpikir olehnya bahwa pria yang akan dia temui mungkin tidak menjalani ritual berdandan yang sama memberatkannya seperti dirinya.
"Jadi saya tidak bercukur," akunya. “Saya tidak akan pernah menyesali keputusan itu,” tegasnya.
Dikatakan oleh Cherry, feedback yang dia terima sejak merangkul gaya hidupnya yang berbulu itu ternyata "sangat positif."
“Seringkali mereka mengungkapkan kepada saya betapa mereka suka bahwa saya tidak bercukur dan bagaimana tubuh saya secara alami melengkung dan berbulu, yang merupakan sesuatu yang tidak sering mereka lihat,” dia mengklaim, menambahkan bahwa mereka meminta untuk melihat "semak besar dan ketiak berbulu."
“Saya juga diberitahu bahwa saya adalah seorang dewi dan bahwa saya adalah wanita impian mereka, dan itu pasti membuat saya merasa sangat istimewa,” lanjutnya.
“Setiap hari, mereka memberi tahu saya betapa mereka menyukai konten erotis saya dan mendengar itu benar-benar membuat hari kerja saya yang panjang sepadan,” ucapnya.
Tidak ada hari yang sama, tetapi hari standar untuk Cherry termasuk membuat pembaruan rutin di berbagai platform media sosial, antara memotret dan mengedit foto serta video erotis untuk pelanggan serta pelanggan yang membayar untuk konten premium yang disesuaikan.
Gadis itu juga menjual barang-barang bekasnya, seperti pakaian dalam, secara online.
Meskipun OnlyFans Cherry telah sukses besar, dia tidak asing dengan para hatters yang mengutuk dirinya yang berbulu.
“Saya biasanya mendapat komentar kebencian dari laki-laki, dan kadang-kadang beberapa perempuan, menyebut saya kotor, menjijikkan, Sasquatch (kata lain untuk Bigfoot), tidak feminin, dan saya juga disebut laki-laki karena memiliki rambut tubuh,” ungkapnya.
"Saya juga telah diberitahu untuk bercukur dan bahwa saya akan melajang selamanya dan akan mati sendiri - yang lucu karena saya telah berkencan dengan pasangan saya selama bertahun-tahun," imbuhnya.
Keberadaan hatters awalnya berdampak pada kesehatan mental Cherry. Sekarang, dia menolak untuk terlibat dengan troll.
"Saya merasa jauh lebih aman dengan diri saya sendiri," katanya dan memuji penggemarnya karena membantunya menyadari potensinya.
“(Mereka) membuat saya merasa sangat seksi dan percaya diri untuk siapa saya,” pungkasnya.
(ian)