Tunaikan Umrah untuk Ratu Elizabeth II, Pria Yaman Dicokok Polisi Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - Pihak berwenang Arab Saudi menangkap seorang pria yang mengaku telah melakukan perjalanan ke kota suci umat Islam, Makkah, untuk menunaikan ibadah Umrah atas nama mendiang Ratu Elizabeth II.
Pria itu, warga negara Yaman, pada hari Senin membagikan potongan video di media sosial yang menunjukkan dirinya berada di Masjidil Haram, Makkah, situs suci umat Islam di mana orang non Muslim dilarang memasukinya.
"Umrah untuk jiwa Ratu Elizabeth II, kami meminta Tuhan untuk menerimanya di surga dan di antara orang-orang yang saleh," bunyi spanduk yang dibawanya dalam video tersebut seperti dikutip dari France24, Selasa (13/9/2022).
Rekaman itu beredar luas di media sosial Arab Saudi, dengan pengguna Twitter menyerukan penangkapan pria itu.
Arab Saudi melarang jemaah haji datang ke Makkah dengan membawa spanduk atau meneriakkan slogan-slogan.
Dan meskipun diperbolehkan untuk melakukan umrah atas nama seorang Muslim yang telah meninggal, ini tidak berlaku untuk non-Muslim seperti Ratu Elizabeth II, yang merupakan gubernur tertinggi Gereja Inggris, gereja induk dari persekutuan Anglikan di seluruh dunia.
"Pasukan keamanan di Masjidil Haram menangkap seorang warga berkebangsaan Yaman yang muncul dalam potongan video membawa spanduk di dalam Masjidil Haram, melanggar peraturan dan instruksi untuk umrah," bunyi sebuah pernyataan yang dikabarkan oleh media pemerintah Arab Saudi pada Senin malam.
"Dia ditangkap, tindakan hukum diambil terhadapnya dan dia dirujuk ke penuntutan umum," sambung laporan itu.
Stasiun televisi Arab Saudi turut menyiarkan insiden tersebut termasuk potongan video yang kontroversial itu, tetapi dengan memburamkan bagian spanduk.
Umrah adalah ibadah yang dapat dilakukan kapan saja dan berbeda dengan haji, yang dilakukan setahun sekali serta biasanya menarik jutaan orang dari seluruh dunia.
Seperti diketahui, Ratu Elizabeth II meninggal pada hari Kamis lalu dan pemakamannya direncanakan pada 19 September mendatang.
Pria itu, warga negara Yaman, pada hari Senin membagikan potongan video di media sosial yang menunjukkan dirinya berada di Masjidil Haram, Makkah, situs suci umat Islam di mana orang non Muslim dilarang memasukinya.
"Umrah untuk jiwa Ratu Elizabeth II, kami meminta Tuhan untuk menerimanya di surga dan di antara orang-orang yang saleh," bunyi spanduk yang dibawanya dalam video tersebut seperti dikutip dari France24, Selasa (13/9/2022).
Rekaman itu beredar luas di media sosial Arab Saudi, dengan pengguna Twitter menyerukan penangkapan pria itu.
Arab Saudi melarang jemaah haji datang ke Makkah dengan membawa spanduk atau meneriakkan slogan-slogan.
Dan meskipun diperbolehkan untuk melakukan umrah atas nama seorang Muslim yang telah meninggal, ini tidak berlaku untuk non-Muslim seperti Ratu Elizabeth II, yang merupakan gubernur tertinggi Gereja Inggris, gereja induk dari persekutuan Anglikan di seluruh dunia.
"Pasukan keamanan di Masjidil Haram menangkap seorang warga berkebangsaan Yaman yang muncul dalam potongan video membawa spanduk di dalam Masjidil Haram, melanggar peraturan dan instruksi untuk umrah," bunyi sebuah pernyataan yang dikabarkan oleh media pemerintah Arab Saudi pada Senin malam.
"Dia ditangkap, tindakan hukum diambil terhadapnya dan dia dirujuk ke penuntutan umum," sambung laporan itu.
Stasiun televisi Arab Saudi turut menyiarkan insiden tersebut termasuk potongan video yang kontroversial itu, tetapi dengan memburamkan bagian spanduk.
Umrah adalah ibadah yang dapat dilakukan kapan saja dan berbeda dengan haji, yang dilakukan setahun sekali serta biasanya menarik jutaan orang dari seluruh dunia.
Seperti diketahui, Ratu Elizabeth II meninggal pada hari Kamis lalu dan pemakamannya direncanakan pada 19 September mendatang.
(ian)