Jerman Ogah Berikan Tank Tempur Leopard 2 pada Ukraina
loading...
A
A
A
BERLIN - Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Christine Lambrecht menolak permintaan memasok Ukraina dengan tank tempur utama Leopard 2.
Penolakan itu diungkapkan selama pidato utama di acara Masyarakat Jerman tentang Hubungan Luar Negeri pada Senin (12/9/2022).
Menhan mencatat sejauh ini tidak ada negara lain yang mengirimkan kendaraan tempur infanteri atau tank tempur utama buatan Barat ke Kiev.
Dia bersikeras, “Jerman tidak akan mengambil tindakan seperti itu secara sepihak.”
Pernyataan yang dikutip Reuters itu muncul setelah Kepala Komite Pertahanan Jerman, Marie-Agnes Strack-Zimmermann, bersikeras Berlin memiliki kewajiban membantu melestarikan demokrasi di Ukraina.
"Jerman harus segera memainkan perannya dalam keberhasilan Ukraina dan memasok kendaraan yang dilindungi, kendaraan tempur infanteri Marder dan tank tempur utama Leopard 2," ujar dia kepada kantor berita DPA, Minggu.
Lambrecht sebelumnya mengatakan bantuan militer Jerman ke Ukraina telah mencapai batasnya, dan Berlin sekarang akan mencari cara lain untuk mendukung pasukan Kiev.
“Kami akan terus mendukung Ukraina, dan kami telah menyerahkan jumlah yang luar biasa dari cadangan Bundeswehr. Tetapi saya katakan pada titik ini dengan cukup jelas bahwa kami telah mencapai batasnya," tegas Lambrecht kepada parlemen Jerman pekan lalu.
Dia mencatat Jerman tidak dapat memberikan lagi senjatanya jika ingin mempertahankan kemampuannya untuk mempertahankan diri.
Menhan menambahkan ada cara lain Berlin dapat membantu Ukraina, yaitu dengan menggunakan apa yang disebut pertukaran lingkaran, di mana Jerman menyediakan negara-negara Uni Eropa lainnya dengan senjata baru dengan imbalan yang lama, yang kemudian dikirim ke Ukraina.
Lambrecht mengatakan Jerman telah membuat kemajuan dalam hal ini, setelah menyelesaikan pertukaran tersebut dengan Republik Ceko dan Slovakia.
Jerman telah memasok berbagai senjata ke Kiev sejak awal konflik di Ukraina pada Februari. Berlin telah mengirimkan sistem rudal anti-pesawat Stinger, howitzer self-propelled Panzerhaubitze 2000, tank senjata anti-pesawat Gepard ke Ukraina, dan senjata lainnya.
Penolakan itu diungkapkan selama pidato utama di acara Masyarakat Jerman tentang Hubungan Luar Negeri pada Senin (12/9/2022).
Menhan mencatat sejauh ini tidak ada negara lain yang mengirimkan kendaraan tempur infanteri atau tank tempur utama buatan Barat ke Kiev.
Dia bersikeras, “Jerman tidak akan mengambil tindakan seperti itu secara sepihak.”
Pernyataan yang dikutip Reuters itu muncul setelah Kepala Komite Pertahanan Jerman, Marie-Agnes Strack-Zimmermann, bersikeras Berlin memiliki kewajiban membantu melestarikan demokrasi di Ukraina.
"Jerman harus segera memainkan perannya dalam keberhasilan Ukraina dan memasok kendaraan yang dilindungi, kendaraan tempur infanteri Marder dan tank tempur utama Leopard 2," ujar dia kepada kantor berita DPA, Minggu.
Lambrecht sebelumnya mengatakan bantuan militer Jerman ke Ukraina telah mencapai batasnya, dan Berlin sekarang akan mencari cara lain untuk mendukung pasukan Kiev.
“Kami akan terus mendukung Ukraina, dan kami telah menyerahkan jumlah yang luar biasa dari cadangan Bundeswehr. Tetapi saya katakan pada titik ini dengan cukup jelas bahwa kami telah mencapai batasnya," tegas Lambrecht kepada parlemen Jerman pekan lalu.
Dia mencatat Jerman tidak dapat memberikan lagi senjatanya jika ingin mempertahankan kemampuannya untuk mempertahankan diri.
Menhan menambahkan ada cara lain Berlin dapat membantu Ukraina, yaitu dengan menggunakan apa yang disebut pertukaran lingkaran, di mana Jerman menyediakan negara-negara Uni Eropa lainnya dengan senjata baru dengan imbalan yang lama, yang kemudian dikirim ke Ukraina.
Lambrecht mengatakan Jerman telah membuat kemajuan dalam hal ini, setelah menyelesaikan pertukaran tersebut dengan Republik Ceko dan Slovakia.
Jerman telah memasok berbagai senjata ke Kiev sejak awal konflik di Ukraina pada Februari. Berlin telah mengirimkan sistem rudal anti-pesawat Stinger, howitzer self-propelled Panzerhaubitze 2000, tank senjata anti-pesawat Gepard ke Ukraina, dan senjata lainnya.
(sya)