Serukan Vladimir Putin Digulingkan dan Diadili, 5 Pejabat Rusia Ditangkap

Sabtu, 10 September 2022 - 10:11 WIB
loading...
Serukan Vladimir Putin...
Presiden Rusia Vladimir Putin. Lima pejabat Parlemen lokal ditangkap polisi setelah menyerukan penggulingan Putin terkait perang Rusia di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Polisi Rusia menangkap lima dari tujuh pejabat Parlemen lokal yang menyerukan Parlemen pusat atau Duma Negara menggulingkan Presiden Vladimir Putin . Mereka juga mendesak pihak berwenang menangkap dan mengadili sang presiden atas perangnya di Ukraina .

Menurut para politisi yang ditangkap itu, Putin harus didakwa dengan pengkhianatan atas keputusannya meluncurkan invasi ke Ukraina, yang telah menyebabkan bencana bagi Rusia dan kepentingan negara.

Mengutip laporan RFERL, Sabtu (10/9/2022), tujuh anggota Parlemen di kota St Petersburg telah dipanggil oleh polisi setelah mereka menuntut Duma Negara memecat Putin.



Tujuh anggota Parlemen dari distrik kota Smolny, St Petersburg, menerima panggilan pengadilan melalui layanan pesan singkat (SMS) pada tanggal 8 September, memerintahkan mereka untuk datang ke kantor polisi pada hari berikutnyaguna mengisi protokol dengan tuduhan mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Rusia.

Hanya lima dari mereka yang mengindahkan perintah pengadilan. Dua lainnya tidak diketahui tentang keputusannya.

"Fakta bahwa beberapa deputi kota di St Petersburg, kampung halaman Putin, maju menuduh [dia] melakukan pengkhianatan dan menyerukan pemecatannya sangat signifikan," kata Rebekah Koffler, mantan perwira intelijen DIA dan penulis "Putin's Playbook" kepada Fox News Digital.

"Mereka tahu hukumannya akan berat. Mereka dapat dengan mudah menghadapi hukuman mati berdasarkan hukum Federal Rusia. Pentingnya tindakan pembangkangan dan perbedaan pendapat oleh segelintir pejabat Rusia ini tidak mungkin dilebih-lebihkan," ujarnya.

Para deputi meminta dewan pemerintahan pusat yang dikenal sebagai Duma untuk menghukum Putin atas kematian personel militer Rusia yang tak terhitung jumlahnya, mendorong sanksi ekonomi dari negara lain, memotivasi NATO untuk memperluas dan memimpin Ukraina untuk membangun kekuatan militernya.

Poin pertama mereka adalah bahwa presiden disalahkan atas hilangnya tentara, menurut surat kabar Rusia; Kommersant.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1419 seconds (0.1#10.140)