Menlu AS Kecam Keras Tambahan 3 Tahun Hukuman Penjara Suu Kyi

Sabtu, 03 September 2022 - 12:40 WIB
loading...
Menlu AS Kecam Keras...
Menlu AS Kecam Keras Tambahan 3 Tahun Hukuman Penjara Suu Kyi. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Jumat (3/9/2022) mengecam tambahan hukuman tiga tahun penjara yang dijatuhkan junta Myanmar pada pemimpin terpilih Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi .

"Kami mengutuk keras hukuman tidak adil rezim militer Burma terhadap Aung San Suu Kyi tiga tahun penjara lagi, termasuk kerja paksa," kata Blinken, menggunakan nama lama Myanmar.



"Kita harus bekerja sama untuk meminta pertanggungjawaban rezim atas meningkatnya kekerasan dan penindasan terhadap para pemimpin yang terpilih secara demokratis di Burma," lanjut Blinken, seperti dikutip dari AFP.

Hukuman terakhir, yang dijatuhkan secara tertutup, membuat total hukuman penjara yang dihadapi peraih Nobel dan tokoh demokrasi itu menjadi dua dekade. Hukuman baru itu dijatuhkan atas dugaan kecurangan pemilu dalam jajak pendapat 2020 yang dimenangkan partainya dengan telak.

Militer menggulingkan dan menahan Suu Kyi pada Februari lalu, dan telah menimbun serangkaian tuduhan, termasuk korupsi yang menurut para pendukungnya dibuat-buat.



AS dan negara-negara Barat lainnya telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap junta Myanmar sejak kudeta - tetapi tidak banyak berhasil.

AS juga menjanjikan tindakan lebih lanjut setelah junta mengeksekusi empat aktivis demokrasi pada Juli, tetapi telah menahan langkah kunci sanksi terhadap industri minyak dan gas di tengah tentangan dari Thailand, yang mengimpor energi dari tetangganya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Raja Charles III Izinkan...
Raja Charles III Izinkan Pangeran William Cabut Gelar Harry Asalkan Ratu Camilla Urus Keuangan Kerajaan
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
Berita Terkini
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
55 menit yang lalu
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
2 jam yang lalu
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
3 jam yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
3 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
8 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
12 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved