Akhiri Krisis Politik, Junta Myanmar Siap Duduk Satu Meja dengan Suu Kyi

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 21:28 WIB
loading...
Akhiri Krisis Politik,...
Demonstran membawa poster Aung San Suu Kyi menuntut pembebasannya. Foto/New York Times
A A A
YANGON - Panglima militer Myanmar mengatakan junta terbuka untuk negosiasi dengan pemimpin terguling Aung San Suu Kyi untuk mengakhiri krisis yang dipicu oleh kudeta setelah persidangannya di pengadilan yang dikelola junta telah berakhir.

"Setelah proses hukum terhadapnya secara hukum selesai, kami akan mempertimbangkan (negosiasi) berdasarkan tanggapannya," kata Min Aung Hlaing dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari France24, Jumat (19/8/2022).

Suu Kyi (77) telah ditahan sejak para jenderal menggulingkan pemerintahannya dalam kudeta pada 1 Februari tahun lalu, mengakhiri periode singkat demokrasi di negara Asia Tenggara itu.

Dia sejauh ini telah dipenjara selama 17 tahun karena sejumlah tuduhan yang menurut kelompok hak asasi bermotivasi politik.

Suu Kyi menghadapi puluhan tahun lebih di penjara jika dinyatakan bersalah atas sejumlah tuduhan lain yang dia lawan di pengadilan junta tertutup.



Wartawan dilarang menghadiri persidangan, pengacaranya dibungkam untuk berbicara kepada media dan junta tidak memberikan indikasi kapan persidangannya akan selesai.

Pada bulan Juli seorang juru bicara junta mengatakan kepada AFP bahwa "bukan tidak mungkin" bahwa rezim akan berdialog dengan Suu Kyi untuk menyelesaikan kekacauan yang dipicu oleh perebutan kekuasaan militer tahun lalu.

"Kami tidak bisa mengatakan bahwa (negosiasi dengan Suu Kyi) tidak mungkin," kata Zaw Min Tun kepada AFP saat itu.

Suu Kyi tetap menjadi sosok yang dihormati secara lokal karena penentangannya yang berani terhadap junta sebelumnya, meskipun reputasi internasionalnya menderita setelah dia memenangkan pemilihan 2015 dan memerintah dalam kesepakatan pembagian kekuasaan dengan para jenderal.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
Curhat Pilu Paula Verhoeven...
Curhat Pilu Paula Verhoeven Bertemu Anak hanya 2 Jam saat Lebaran
Open House Lebaran,...
Open House Lebaran, Warung Garasi Si Doel Diserbu Warga
Berita Terkini
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
57 menit yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
1 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
3 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
4 jam yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
5 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Umumkan...
Amerika Serikat Umumkan Siap Perang dengan China!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved