Saingi China, India Tugaskan Kapal Induk Baru yang Bisa Bawa 30 Jet Tempur

Sabtu, 03 September 2022 - 00:15 WIB
loading...
Saingi China, India Tugaskan Kapal Induk Baru yang Bisa Bawa 30 Jet Tempur
India menugaskan kapal induk baru INS Vikrant yang bisa membawa 30 pesawat tempur. INS Vikrant merupakan kapal induk pertama buatan dalam negeri dan menjadi pesaing kapal induk China. Foto/REUTERS/Sivaram V
A A A
NEW DELHI - India telah menugaskan kapal induk baru untuk bersaing dengan armada kapal perang China yang jauh lebih besar dan berkembang.

INS Vikrant merupakan kapal induk buatan dalam negeri pertama India. Namun, ia adalah kapal induk operasional kedua di negara itu.

INS Vikrant, yang namanya dalam bahasa Sansekerta berarti "kuat" atau "berani", bergabung dengan INS Vikramaditya--kapal induk era Uni Soviet yang dibeli India dari Rusia pada tahun 2004 untuk mempertahankan Samudra Hindia dan Teluk Benggala.

Dirancang oleh Angkatan Laut India dan dibangun di Galangan Kapal Cochin di India selatan, INS Vikrant sepanjang262 meter (860 kaki) diluncurkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada Jumat (2/9/2022) sebagai bagian dari peringatan 75 tahun kemerdekaan negara itu dari kekuasaan Inggris.



Lebih dari sekadar menambah kemampuan Angkatan Laut negara itu, Modi menekankan pentingnya India sebagai salah satu dari segelintir negara dengan program produksi kapal induk dalam negeri.

“Ini adalah hari bersejarah dan pencapaian penting,” kata Modi. “Ini adalah contoh dari dorongan pemerintah untuk menjadikan sektor pertahanan India mandiri," katanya lagi, seperti dikutip Al Jazeera.

Menurut Angkatan Laut India, kapal induk baru India dapat membawa sekitar 1.600 awak dan mengoperasikan armada 30 pesawat, termasuk jet tempur dan helikopter.

INS Vikrant awalnya akan mengandalkan pesawat tempur MIG-29K rancangan Rusia yang sudah beroperasi dari INS Vikramaditya.

Kapal induk berbobot 47.400 ton itu akan beroperasi penuh pada akhir 2023 setelah pertama kali menjalani uji coba pendaratan dengan pesawat MiG-29K. India juga berencana untuk melengkapi kapal induk dengan lebih dari dua lusin pesawat tempur baru, dengan Rafale-M dari Dassault Prancis dan F/A-18 Block III Super Hornet yang dibangun oleh Boeing AS saat ini sedang dipertimbangkan.

Kementerian Pertahanan mengatakan lebih dari 75 persen komponen kapal induk baru India dibeli secara lokal, dengan setengah lusin perusahaan industri besar dan lebih dari 100 bisnis kecil menyediakan peralatan dan mesin.

Saingan China

Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperluas kehadirannya ke Samudra Hindia, Pasifik Barat dan sekitarnya.

Pada bulan Agustus, Beijing mengirim kapal Angkatan Laut ke pelabuhan buatan China di Sri Lanka meskipun ada kekhawatiran keamanan dari New Delhi.

Beijing menyebut kapal itu sebagai kapal penelitian tetapi secara luas diyakini sebagai kapal mata-mata penggunaan ganda yang dikhawatirkan India dapat digunakan untuk memantau wilayah tersebut.

Menanggapi kekhawatiran atas meningkatnya agresivitas China di kawasan itu, Angkatan Laut India tahun lalu mengirim empat kapal perang ke Asia Tenggara, Laut China Selatan dan Indo-Pasifik untuk latihan dengan anggota kelompok negara “Quad” lainnya--Amerika Serikat, Jepang dan Australia.

Modi mengatakan pada hari Jumat bahwa masalah keamanan di kawasan Indo-Pasifik dan Samudra Hindia telah terlalu lama diabaikan.

“Saat ini, area ini merupakan prioritas pertahanan negara yang besar bagi kami. Jadi, kami bekerja ke segala arah, mulai dari meningkatkan anggaran untuk Angkatan Laut hingga meningkatkan kapasitasnya,” katanya.

Wilayah maritim Indo-Pasifik yang luas telah tegang karena sengketa teritorial China dengan tetangganya, termasuk Taiwan, Filipina, Indonesia, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan. Ada klaim bersaing untuk semua atau sebagian dari jalur air strategis vital
yang menyimpan deposit minyak dan gas bawah laut yang signifikan.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLAN telah dimodernisasi selama lebih dari 10 tahun untuk menjadi lebih dari kekuatan “air biru”--yang mampu beroperasi secara global daripada dibatasi untuk tetap lebih dekat ke daratan China. Kapal induk sangat penting untuk tugas seperti itu.

PLAN saat ini memiliki sekitar 355 kapal, termasuk kapal selam, menurut Departemen Pertahanan AS, yang memperkirakan bahwa kekuatan tersebut akan tumbuh menjadi 420 kapal pada tahun 2025 dan 460 kapal pada tahun 2030.

Dua kapal induk China bergabung dengan yang ketiga pada bulan Juni. Kapal induk baru diyakini dilengkapi dengan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik yang mirip dengan sistem yang digunakan Amerika Serikat pada kapal induk barunya. Kapal induk India menggunakan sistem tipe "Sky jump" tradisional untuk meluncurkan pesawatnya.

Armada Angkatan Laut India sekarang mencakup dua kapal induk, 10 kapal perusak, 12 fregat, dan 20 kapal korvet.

Kapal induk India yang lebih tua, INS Vikramaditya, dibangun di Uni Soviet pada tahun 1987. Kapal ini bertugas dengan Angkatan Laut Soviet dengan nama Admiral Gorshkov, dan kemudian dengan Angkatan Laut Rusia sebelum dinonaktifkan pada tahun 1996.

India membelinya pada tahun 2004 seharga USD2,35 miliar.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)