Mengapa Israel Ingin Menghancurkan Masjid Al Aqsa?
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel dan Palestina sudah berkonflik sejak tahun 1940-an. Melansir informasi yang ada dalam jurnal MIQOT bertajuk “Palestina dan Israel: Sejarah, Konflik, dan Masa Depan” (2015) karya Misri A Muchsin, Israel menunjukkan eksistensinya di tanah Palestina sejak 1948 hingga 1968.
Dalam peperangan tahun 1967, banyak negara Islam seperti Arab Saudi, Suriah, Yordania, Mesir, dan Irak yang turut mendampingi Palestina melawan Israel.
Sayangnya, negara tersebut tidak mampu berbuat banyak dalam melakukan perlawanan.
Satu tempat yang terus menjadi pusat konflik dan berusaha direbut Israel adalah Masjid Al Aqsa. Masjid suci itu berada di Temple Mount atau Haram al-Sharif yang menjadi situs suci bagi umat Yahudi dan Islam.
Selain Masjid Al Aqsa, ada pula The Dome of The Rock atau Kubah Batu yang berada di kompleks itu. Bagi Yahudi, Temple Mount merupakan tempat yang sangat penting dan dianggap sebagai kuil Yahudi pertama dan kedua.
Mereka juga percaya bahwa Abraham (Nabi Ibrahim) melakukan ritual kurban di lokasi ini. Karena dianggap sebagai tempat yang suci, maka para rabi di Israel setuju bahwa orang Yahudi wajib memelihara dan melindungi keberadaan Temple Mount.
Berbagai sumber menyebut, upaya Israel untuk menghancurkan Majid Al Aqsa dikarenakan Yahudi ingin mencari jejak haikal Sulaiman atau kuil suci Sulaiman.
Di sisi lain, pihak Hamas mengatakan upaya penghancuran itu dilakukan agar Israel bisa membangun kuil baru di lokasi itu.
Diketahui, Israel melakukan proyek penggalian bawah tanah Masjid Al-Aqsa secara besar-besaran. Tentu pihak pemelihara masjid mengkhawatirkan jika rumah ibadah ini akan runtuh apabila bagian bawahnya terus menerus digali. Pihak penanggung jawab masjid sebenarnya pun mempertanyakan proyek terbaru itu.
Kekhawatiran itu muncul lantaran alat-alat berat seperti pemecah batu yang dikerahkan sudah mulai meruntuhkan langit-langit masjid.
Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan jamaah yang tengah melaksanakan salat, terutama di bagian selatan masjid.
Pihak masjid sudah melayangkan permintaan kepada polisi Israel agar para ahli dan insinyur mencari tahu penyebabnya. Namun, hal itu jelas tidak diizinkan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Dalam peperangan tahun 1967, banyak negara Islam seperti Arab Saudi, Suriah, Yordania, Mesir, dan Irak yang turut mendampingi Palestina melawan Israel.
Sayangnya, negara tersebut tidak mampu berbuat banyak dalam melakukan perlawanan.
Satu tempat yang terus menjadi pusat konflik dan berusaha direbut Israel adalah Masjid Al Aqsa. Masjid suci itu berada di Temple Mount atau Haram al-Sharif yang menjadi situs suci bagi umat Yahudi dan Islam.
Selain Masjid Al Aqsa, ada pula The Dome of The Rock atau Kubah Batu yang berada di kompleks itu. Bagi Yahudi, Temple Mount merupakan tempat yang sangat penting dan dianggap sebagai kuil Yahudi pertama dan kedua.
Mereka juga percaya bahwa Abraham (Nabi Ibrahim) melakukan ritual kurban di lokasi ini. Karena dianggap sebagai tempat yang suci, maka para rabi di Israel setuju bahwa orang Yahudi wajib memelihara dan melindungi keberadaan Temple Mount.
Berbagai sumber menyebut, upaya Israel untuk menghancurkan Majid Al Aqsa dikarenakan Yahudi ingin mencari jejak haikal Sulaiman atau kuil suci Sulaiman.
Di sisi lain, pihak Hamas mengatakan upaya penghancuran itu dilakukan agar Israel bisa membangun kuil baru di lokasi itu.
Diketahui, Israel melakukan proyek penggalian bawah tanah Masjid Al-Aqsa secara besar-besaran. Tentu pihak pemelihara masjid mengkhawatirkan jika rumah ibadah ini akan runtuh apabila bagian bawahnya terus menerus digali. Pihak penanggung jawab masjid sebenarnya pun mempertanyakan proyek terbaru itu.
Kekhawatiran itu muncul lantaran alat-alat berat seperti pemecah batu yang dikerahkan sudah mulai meruntuhkan langit-langit masjid.
Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan jamaah yang tengah melaksanakan salat, terutama di bagian selatan masjid.
Pihak masjid sudah melayangkan permintaan kepada polisi Israel agar para ahli dan insinyur mencari tahu penyebabnya. Namun, hal itu jelas tidak diizinkan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)