Rusia: Setelah Menjajah 20 Tahun, AS Harus Bayar Tagihan Afghanistan
loading...
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) harus fokus pada kompensasi rakyat Afghanistan selama 20 tahun "pendudukan sia-sia" daripada menuduh orang lain tidak ikut campur.
Pernyataan tegas itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
AS mengirim pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 untuk memerangi Taliban, Al-Qaeda, dan kelompok Islam lainnya sebagai bagian dari Perang Melawan Teror global yang dideklarasikan setelah serangan teroris 9/11 di Amerika.
Taliban, bagaimanapun, merebut kembali Kabul dan menyerbu Afghanistan tahun lalu selama tahap akhir penarikan AS dan pasukan Barat lainnya.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada Senin (29/8/2022), Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyatakan Rusia tidak berbuat cukup untuk membantu perekonomian Afghanistan.
“Rusia berargumen, seperti yang dilakukan orang lain di masa lalu, bahwa masalah Afghanistan adalah kesalahan 'Barat,' dan bukan Taliban. Betulkah?" ujar Thomas-Greenfield.
“Ini pertanyaan saya: Apa yang Anda lakukan untuk membantu selain mengulang masa lalu dan mengkritik orang lain? Jika Anda khawatir bahwa perempuan dan anak-anak Afghanistan sekarat, bagaimana Anda membantu mereka?” papar dia.
Duta Besar AS melanjutkan dengan mengatakan Rusia “tidak berkontribusi apa-apa” pada Rencana Tanggap Kemanusiaan Afghanistan PBB tahun ini, dan menyebut kontribusi China “sama-sama mengecewakan.”
Pernyataan tegas itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
AS mengirim pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 untuk memerangi Taliban, Al-Qaeda, dan kelompok Islam lainnya sebagai bagian dari Perang Melawan Teror global yang dideklarasikan setelah serangan teroris 9/11 di Amerika.
Taliban, bagaimanapun, merebut kembali Kabul dan menyerbu Afghanistan tahun lalu selama tahap akhir penarikan AS dan pasukan Barat lainnya.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada Senin (29/8/2022), Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyatakan Rusia tidak berbuat cukup untuk membantu perekonomian Afghanistan.
“Rusia berargumen, seperti yang dilakukan orang lain di masa lalu, bahwa masalah Afghanistan adalah kesalahan 'Barat,' dan bukan Taliban. Betulkah?" ujar Thomas-Greenfield.
“Ini pertanyaan saya: Apa yang Anda lakukan untuk membantu selain mengulang masa lalu dan mengkritik orang lain? Jika Anda khawatir bahwa perempuan dan anak-anak Afghanistan sekarat, bagaimana Anda membantu mereka?” papar dia.
Duta Besar AS melanjutkan dengan mengatakan Rusia “tidak berkontribusi apa-apa” pada Rencana Tanggap Kemanusiaan Afghanistan PBB tahun ini, dan menyebut kontribusi China “sama-sama mengecewakan.”