Citra Satelit Pangkalan AL di Kamboja Ungkap Kebohongan China

Rabu, 31 Agustus 2022 - 02:41 WIB
loading...
A A A
Kemudian, duta besar China untuk Kamboja difoto memimpin upacara peletakan batu pertama di lokasi konstruksi di antara tentara China yang mengenakan seragam Kamboja.

Tidak konstitusional bagi Kamboja untuk mengizinkan pasukan asing ditempatkan di tanahnya. Tetapi seorang pejabat dengan enggan mengakui bahwa “sebagian” dari fasilitas baru akan didedikasikan secara eksklusif untuk penggunaan militer China.

"Mungkin akan mengambil risiko sedikit dalam hal ini, tetapi sesuatu yang saya lihat dalam citra konstruksi China yang sedang berlangsung di pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja menarik perhatian saya hari ini," tulis Shugart di Twitter yang mengunggah citra satelit tentang pangkalan militer tersebut.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tidak senang dengan pengungkapan itu dan mengecam media-media internasional.

“Pangkalan Angkatan Laut Ream bukanlah tempat bagi pencuri atau perampok. Anda dapat mengatakan apa pun yang Anda inginkan. Saya mengizinkan Anda untuk berkunjung, bukan untuk menyelidiki atau memeriksa,” katanya, yang dikutip Global Times.

Pada saat itu, ketua Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Australia Charles Edel mengatakan ini cocok dengan taktik Beijing untuk mengambil apa pun yang bisa lolos.

"Meskipun klaim berulang dari China bahwa mereka tidak berniat mendirikan pangkalan militer di Kepulauan Solomon atau di tempat lain di kawasan itu, rekam jejak dan ambisinya menunjukkan sebaliknya," kata Edel.

Garis di Pasir

Ketika pertama kali diamati secara ilegal mengubah beberapa terumbu strategis menjadi pulau buatan pada tahun 2015, Presiden China Xi Jinping bersikeras bahwa dia hanya membangun fasilitas "penyelamatan laut dan dukungan penangkapan ikan".

Tetapi dengan cepat menjadi jelas bahwa lapangan terbang itu kelas militer, hanggar berlapis baja, gudang adalah tempat pembuangan amunisi, dan menara senjata lebih dari sekadar estetika sederhana. Sejak itu mereka telah ditutupi dengan sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM), laser, peralatan jamming, dan radar yang kuat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)