Taiwan Buka Kantor untuk Bantu Warga yang Kabur dari Hong Kong

Rabu, 01 Juli 2020 - 14:04 WIB
loading...
Taiwan Buka Kantor untuk Bantu Warga yang Kabur dari Hong Kong
Taiwan membuka kantor untuk membantu warga Hong Kong yang kabur akibat penerapan undang-undang keamanan nasional. Foto/Reuters
A A A
TAIPEI - Taiwan membuka kantor untuk membantu warga Hong Kong yang melarikan diri setelah China memberlakukan undang-undangan keamanan nasional di kota itu. Seorang menteri senior Taiwan bahkan mengatakan akan terus mendukung kebebasan dan demokrasi di Hong Kong.

Pembukaan kantor itu dilakukan bertepatan dengan peringatan kembalinya Hong Kong, bekas koloni Inggris, ke pemerintahan China pada 1997.

Berbicara pada pembukaan kantor di pusat kota Taipei, Kepala Dewan Urusan Kebijakan China Daratan Taiwan Chen Ming-tong mengatakan, fasilitas itu menunjukkan tekad mereka untuk membantu warga Hong Kong.

"Ini adalah tonggak penting bagi pemerintah untuk lebih mendukung demokrasi dan kebebasan di Hong Kong," kata Chen seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/7/2020).

Taiwan berbagi antipati yang mendalam untuk Beijing dengan para pemrotes Hong Kong, yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Chen memperingatkan Beijing berusaha menargetkan orang di negara lain dengan hukum.

“Ini tidak hanya menargetkan penduduk di Hong Kong. Itu juga merupakan perintah yang dikeluarkan oleh Kekaisaran Surgawi kepada orang-orang di seluruh dunia," tambahnya, merujuk pada pemerintah China.

Namun Chen menolak mengatakan berapa banyak warga Hong Kong yang diharapkan akan datang, atau berapa banyak aplikasi yang telah mereka terima sejauh ini.

Sumber-sumber diplomatik yang berbasis di Taipei mengatakan mereka mengharapkan hanya warga Hong Kong yang paling radikal dan kurang mampu untuk datang ke Taiwan, dengan sebagian besar yang lain lebih suka pergi ke negara-negara Barat seperti Kanada, Inggris dan Amerika Serikat.

Wakil Chen, Chiu Chui-Cheng, mengatakan sekitar dua lusin orang akan bekerja di kantor baru dan bahwa mereka telah menerima "banyak panggilan".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)