Mantan Presiden Rusia Sebut 4 Skenario untuk Gunakan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
Mantan presiden menekankan, “Tanggapan Rusia akan konsisten dengan ukuran ancaman yang dihadapi negara ini.”
Menurut dia, serangan militer Moskow di Ukraina, yang dimulai pada akhir Februari, adalah tindakan defensif.
Menurut Medvedev, salah satu alasan serangan itu adalah pernyataan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, yang mengatakan pada satu titik bahwa Kiev tidak menutup kemungkinan memulihkan potensi nuklirnya.
“Rupanya dia ingin menakut-nakuti kami, tetapi pada akhirnya dia menciptakan suasana yang lebih berat, yang pada akhirnya memaksa Federasi Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus,” tegas dia.
Pekan lalu, Ivan Nechaev, wakil sekretaris pers Kementerian Luar Negeri Rusia, menyatakan Moskow tidak perlu menggunakan opsi nuklir di Ukraina.
Nechaev menegaskan, Rusia adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab, yang hanya akan menggunakan senjata atomnya jika keberadaannya benar-benar dalam ancaman.
Menurut dia, serangan militer Moskow di Ukraina, yang dimulai pada akhir Februari, adalah tindakan defensif.
Menurut Medvedev, salah satu alasan serangan itu adalah pernyataan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, yang mengatakan pada satu titik bahwa Kiev tidak menutup kemungkinan memulihkan potensi nuklirnya.
“Rupanya dia ingin menakut-nakuti kami, tetapi pada akhirnya dia menciptakan suasana yang lebih berat, yang pada akhirnya memaksa Federasi Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus,” tegas dia.
Pekan lalu, Ivan Nechaev, wakil sekretaris pers Kementerian Luar Negeri Rusia, menyatakan Moskow tidak perlu menggunakan opsi nuklir di Ukraina.
Nechaev menegaskan, Rusia adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab, yang hanya akan menggunakan senjata atomnya jika keberadaannya benar-benar dalam ancaman.
(sya)