AS Akan Persenjatai Ukraina dengan NASAMS, Sistem Rudal yang Juga Dimiliki Indonesia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan mempersenjatai Ukraina dengan National/Norwegian Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) , sistem pertahanan rudal canggih yang juga dimiliki Indonesia.
Departemen Pertahanan AS, dalam siaran pers-nya, mengatakan mereka telah memberikan kontrak kepada Raytheon Missiles and Defense agar memproduksi NASAMS untuk Ukraina.
"Raytheon Co...dianugerahi kontrak senilai USD182.295.333 untuk pengadaan National Advanced Surface-to-Air Missile System. Pekerjaan akan dilakukan di Tewksbury, Massachusetts, dengan perkiraan tanggal penyelesaian 23 Agustus 2024," kata Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dalam pernyataan yang dilansir Minggu (28/8/2022).
Raytheon dalam siaran pers-nya mencatat bahwa NASAMS akan dikirim ke Ukraina sebagai tanggapan atas kebutuhan negara itu untuk mempertahankan diri dari ancaman udara musuh.
“Raytheon Missiles & Defense dan mitra kami bekerja dengan rajin untuk segera memberikan kemampuan pertahanan udara yang penting dan terbukti ini untuk membantu rakyat Ukraina mempertahankan tanah air mereka,” kata Tom Laliberty, presiden Land Warfare & Air Defense, area bisnis Raytheon Missiles & Defense.
"Ukraina akan bergabung dengan selusin negara di seluruh dunia yang mengandalkan NASAMS untuk mengalahkan banyak ancaman, termasuk rudal jelajah, pesawat terbang, dan sistem tak berawak."
NASAMS adalah sistem pertahanan udara berbasis darat jarak pendek hingga menengah yang terdistribusi dan berjejaring yang dikembangkan oleh Raytheon yang berbasis di Amerika Serikat dan Kongsberg Defense & Aerospace (KDA) yang berbasis di Norwegia.
Sistem ini bertahan melawan kendaraan udara tak berawak, helikopter, rudal jelajah, kendaraan udara tempur tak berawak, dan pesawat terbang.
Indonesia diketahui telah mengoperasikan Norwegian Advanced Surface to Air Missile System 2 (NASAMS 2) yang dipesannya dari Kongsberg pada tahun 2017.
Menurut laporan Asia Pacific Defense Journal, Indonesia mengandalkan senjata pertahanan canggih tersebut untuk melindungi Jakarta dan sekitarnya yang menjadi basis fasilitas pemerintah yang bernilai tinggi, termasuk Istana Negara dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kementerian Pertahanan Indonesia memesan dua baterai NASAMS dari Kongsberg dalam kesepakatan senilai USD77 juta. Sistem ini menggunakan rudal pertahanan udara jarak menengah Raytheon AIM-120 AMRAAM, serupa dengan yang telah digunakan oleh pesawat tempur F-16C/D Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara (TNI-AU).
NASAMS 2 tercatat sebagai sistem pertahanan udara berbasis darat TNI yang paling andal, dan mampu melakukan pertempuran jarak menengah hingga 60 kilometer.
TNI berencana untuk memesan unit tambahan meskipun ini masih tunduk pada rencana program modernisasi Kekuatan Esensial Minimum Kementerian Pertahanan.
Departemen Pertahanan AS, dalam siaran pers-nya, mengatakan mereka telah memberikan kontrak kepada Raytheon Missiles and Defense agar memproduksi NASAMS untuk Ukraina.
"Raytheon Co...dianugerahi kontrak senilai USD182.295.333 untuk pengadaan National Advanced Surface-to-Air Missile System. Pekerjaan akan dilakukan di Tewksbury, Massachusetts, dengan perkiraan tanggal penyelesaian 23 Agustus 2024," kata Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dalam pernyataan yang dilansir Minggu (28/8/2022).
Raytheon dalam siaran pers-nya mencatat bahwa NASAMS akan dikirim ke Ukraina sebagai tanggapan atas kebutuhan negara itu untuk mempertahankan diri dari ancaman udara musuh.
“Raytheon Missiles & Defense dan mitra kami bekerja dengan rajin untuk segera memberikan kemampuan pertahanan udara yang penting dan terbukti ini untuk membantu rakyat Ukraina mempertahankan tanah air mereka,” kata Tom Laliberty, presiden Land Warfare & Air Defense, area bisnis Raytheon Missiles & Defense.
"Ukraina akan bergabung dengan selusin negara di seluruh dunia yang mengandalkan NASAMS untuk mengalahkan banyak ancaman, termasuk rudal jelajah, pesawat terbang, dan sistem tak berawak."
NASAMS adalah sistem pertahanan udara berbasis darat jarak pendek hingga menengah yang terdistribusi dan berjejaring yang dikembangkan oleh Raytheon yang berbasis di Amerika Serikat dan Kongsberg Defense & Aerospace (KDA) yang berbasis di Norwegia.
Sistem ini bertahan melawan kendaraan udara tak berawak, helikopter, rudal jelajah, kendaraan udara tempur tak berawak, dan pesawat terbang.
Indonesia diketahui telah mengoperasikan Norwegian Advanced Surface to Air Missile System 2 (NASAMS 2) yang dipesannya dari Kongsberg pada tahun 2017.
Menurut laporan Asia Pacific Defense Journal, Indonesia mengandalkan senjata pertahanan canggih tersebut untuk melindungi Jakarta dan sekitarnya yang menjadi basis fasilitas pemerintah yang bernilai tinggi, termasuk Istana Negara dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kementerian Pertahanan Indonesia memesan dua baterai NASAMS dari Kongsberg dalam kesepakatan senilai USD77 juta. Sistem ini menggunakan rudal pertahanan udara jarak menengah Raytheon AIM-120 AMRAAM, serupa dengan yang telah digunakan oleh pesawat tempur F-16C/D Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara (TNI-AU).
NASAMS 2 tercatat sebagai sistem pertahanan udara berbasis darat TNI yang paling andal, dan mampu melakukan pertempuran jarak menengah hingga 60 kilometer.
TNI berencana untuk memesan unit tambahan meskipun ini masih tunduk pada rencana program modernisasi Kekuatan Esensial Minimum Kementerian Pertahanan.
(min)