Buntut Pengusiran Dubes, Uni Eropa Kutuk Maduro

Rabu, 01 Juli 2020 - 07:33 WIB
loading...
Buntut Pengusiran Dubes,...
Uni Eropa mengutuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang mengusir dubes kelompok tersebut. Foto/France24
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) mengutuk keputusan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mengusir utusan blok itu. UE lantas menyerukan Caracas untuk membatalkan langkahnya dan memanggil duta besar Venezuela untuk markas besar kelompok itu.

Keputusan Maduro pada hari Senin untuk memberikan utusan UE, Isabel Brilhante Pedrosa, waktu 72 jam untuk meninggalkan negara itu mengikuti sanksi keuangan baru yang dijatuhkan Eropa pada 11 pejabat Venezuela yang dituding menghambat Majelis Nasional Venezuela. (Baca: Presiden Maduro Usir Dubes Uni Eropa dari Venezuela )

"UE dengan tegas mengutuk keputusan ini dan sangat menyesalkan isolasi internasional lebih lanjut yang akan terjadi," kata blok dari 27 pemerintah itu dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyerukan agar keputusan ini dibatalkan," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/7/2020).

Secara terpisah, UE mengatakan akan memanggil duta besar Venezuela di Brussels. Kepala kebijakan luar negeri blok itu, Josep Borrell, mengatakan di Twitter bahwa ia akan mengambil tindakan timbal balik yang biasa diperlukan.

Seorang juru bicara UE menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara UE berada di antara pihak-pihak Barat yang mendorong pemilihan presiden Venezuela yang baru, perselisihan tersebut kemungkinan akan membuat solusi diplomatik yang dinegosiasikan untuk krisis Venezuela lebih sulit. UE menegaskan kembali pada hari Selasa bahwa jalan keluar harus didasarkan pada pemilu yang kredibel.

UE awal bulan ini mengatakan keputusan Mahkamah Agung negara Amerika Selatan pada Mei untuk meratifikasi sekutu Maduro sebagai presiden Majelis Nasional atau parlemen Venezuela tidak sah.

UE yakin pemimpin oposisi Juan Guaido adalah presiden parlemen yang sah setelah ia terpilih oleh mayoritas anggota pada Januari lalu, bukan Luis Parra yang disetujui Mahkamah Agung Venezuela.

Parra termasuk di antara yang disebutkan dalam sanksi terbaru UE, bersama dengan Franklyn Duarte dan Jose Gregorio Noriega, yang ditunjuk sebagai wakil presiden parlemen dalam putusan pengadilan Venezuela bulan Mei lalu.

UE mengatakan daftar baru itu membuat jumlah pejabat Venezuela di bawah larangan perjalanan dan pembekuan aset menjadi 36.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer 800.000 Tentara untuk Hadapi Rusia
Macron bisa Pimpin Perundingan...
Macron bisa Pimpin Perundingan Uni Eropa dengan Rusia
Siapa yang Jadi Pemenang...
Siapa yang Jadi Pemenang dalam Perang Dagang?
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
92 Warga Palestina Tewas...
92 Warga Palestina Tewas dalam 2 Hari Terakhir Akibat Serangan Militer Israel
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Subaru Hadirkan Trailseeker...
Subaru Hadirkan Trailseeker EV, Kecepatan Melebihi WRX STI
Liam Cameron Sindir...
Liam Cameron Sindir Berat Badan Whittaker Jelang Duel Panas: Dia Makin Kecil!
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 9: Usaha Jenny Menggagalkan Pernikahan Devan dan Alya
Berita Terkini
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
23 menit yang lalu
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
45 menit yang lalu
Menteri Malaysia Diolok-olok...
Menteri Malaysia Diolok-olok karena Berikan Suvenir kepada Presiden China di Tempat Parkir Bawah Tanah
1 jam yang lalu
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
1 jam yang lalu
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
2 jam yang lalu
Israel Siapkan Skenario...
Israel Siapkan Skenario Serangan Terbatas ke Fasilitas Nuklir Iran
3 jam yang lalu
Infografis
Lawan AS, Desak Eropa...
Lawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved