Kronologi Pria Positif Covid-19, Cacar Monyet, dan HIV Secara Bersamaan
loading...
A
A
A
Di sana, dia dites untuk monkeypox di mana dia dinyatakan positif terinfeksi.
Dia juga di-skrining untuk beberapa IMS [penyakit seks menular] dan dites positif HIV-1. Para peneliti mengatakan tes darah menunjukkan "infeksi itu relatif baru".
Mereka juga mengatakan pasien sebelumnya telah melakukan tes HIV pada September 2021, yang hasilnya negatif.
Pada 11 Juli, setelah pulih dari cacar monyet dan Covid-19, pria itu dipulangkan dari rumah sakit dan disuruh mengisolasi.
Para peneliti mengonfirmasi bahwa legiun kulitnya telah sembuh dan berkerak.
Laporan dari universitas mengatakan: “Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan Covid-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar."
“Untuk dicatat, swab orofaringeal monkeypox masih positif setelah 20 hari, menunjukkan bahwa orang-orang ini mungkin masih menular selama beberapa hari setelah remisi klinis," lanjut laporan tersebut.
“Akibatnya, dokter harus mendorong tindakan pencegahan yang tepat.”
"Karena ini adalah satu-satunya kasus virus monkeypox yang dilaporkan, SARS-CoV-2 [penyebab COvid-19] dan koinfeksi HIV, masih belum cukup bukti yang mendukung bahwa kombinasi ini dapat memperburuk kondisi pasien," imbuh laporan tersebut.
“Mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan peningkatan kasus cacar monyet setiap hari, sistem perawatan kesehatan harus mewaspadai kemungkinan ini.”
Dia juga di-skrining untuk beberapa IMS [penyakit seks menular] dan dites positif HIV-1. Para peneliti mengatakan tes darah menunjukkan "infeksi itu relatif baru".
Mereka juga mengatakan pasien sebelumnya telah melakukan tes HIV pada September 2021, yang hasilnya negatif.
Pada 11 Juli, setelah pulih dari cacar monyet dan Covid-19, pria itu dipulangkan dari rumah sakit dan disuruh mengisolasi.
Para peneliti mengonfirmasi bahwa legiun kulitnya telah sembuh dan berkerak.
Laporan dari universitas mengatakan: “Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan Covid-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar."
“Untuk dicatat, swab orofaringeal monkeypox masih positif setelah 20 hari, menunjukkan bahwa orang-orang ini mungkin masih menular selama beberapa hari setelah remisi klinis," lanjut laporan tersebut.
“Akibatnya, dokter harus mendorong tindakan pencegahan yang tepat.”
"Karena ini adalah satu-satunya kasus virus monkeypox yang dilaporkan, SARS-CoV-2 [penyebab COvid-19] dan koinfeksi HIV, masih belum cukup bukti yang mendukung bahwa kombinasi ini dapat memperburuk kondisi pasien," imbuh laporan tersebut.
“Mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan peningkatan kasus cacar monyet setiap hari, sistem perawatan kesehatan harus mewaspadai kemungkinan ini.”