PM Finlandia: Politisi Juga Manusia, Butuh Kesenangan
loading...
A
A
A
"Saya merasa seperti rekaman diambil dari saya sepanjang waktu, di mana-mana, dan rasanya tidak enak," katanya kepada wartawan pekan lalu.
"Bahkan hal-hal normal dibuat terlihat buruk," ia menambahkan.
Dampak politik bagi Marin, yang telah memenangkan pujian atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19 serta memimpin Finlandia keluar dari netralitas dan non-blok selama beberapa dekade untuk mengajukan keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina, sejauh ini terbatas.
Tetapi beberapa sekutunya telah lelah dengan kehebohan itu. Sedangkan di dalam Partai Sosial Demokrat Marin, surat kabar Helsingin Sanomat – yang berbicara dengan delapan anggota parlemen partai – memperingatkan bahwa meskipun dia tetap sangat populer dan tidak ada tekanan untuk memecatnya, rasa frustrasi tumbuh atas skandal yang berulang.
Beberapa anggota parlemen yang diwawancarai surat kabar itu telah mengkritik penilaian Marin dan menganggap tindakannya "tidak bijaksana", seraya menambahkan bahwa kekhawatiran meningkat tentang foto atau video lebih lanjut yang muncul dan apakah Marin telah belajar dari pengalaman tersebut.
“Semua orang melihatnya sangat mampu melakukan pekerjaannya,” kata seorang anggota parlemen.
“Dia memiliki stamina yang luar biasa, berpesta liar dan juga menjaga pekerjaannya. Tapi ada alasan bagus untuk mengkhawatirkan prioritasnya," ia menambahkan.
“Dalam situasi di mana pemilu semakin dekat, sangat penting untuk berbicara dengan pendukung kami yang lebih tua juga. Finlandia masih merupakan negara yang relatif konservatif, terutama di luar wilayah ibu kota,” pungkas anggota parlemen itu.
"Bahkan hal-hal normal dibuat terlihat buruk," ia menambahkan.
Dampak politik bagi Marin, yang telah memenangkan pujian atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19 serta memimpin Finlandia keluar dari netralitas dan non-blok selama beberapa dekade untuk mengajukan keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina, sejauh ini terbatas.
Tetapi beberapa sekutunya telah lelah dengan kehebohan itu. Sedangkan di dalam Partai Sosial Demokrat Marin, surat kabar Helsingin Sanomat – yang berbicara dengan delapan anggota parlemen partai – memperingatkan bahwa meskipun dia tetap sangat populer dan tidak ada tekanan untuk memecatnya, rasa frustrasi tumbuh atas skandal yang berulang.
Beberapa anggota parlemen yang diwawancarai surat kabar itu telah mengkritik penilaian Marin dan menganggap tindakannya "tidak bijaksana", seraya menambahkan bahwa kekhawatiran meningkat tentang foto atau video lebih lanjut yang muncul dan apakah Marin telah belajar dari pengalaman tersebut.
“Semua orang melihatnya sangat mampu melakukan pekerjaannya,” kata seorang anggota parlemen.
“Dia memiliki stamina yang luar biasa, berpesta liar dan juga menjaga pekerjaannya. Tapi ada alasan bagus untuk mengkhawatirkan prioritasnya," ia menambahkan.
“Dalam situasi di mana pemilu semakin dekat, sangat penting untuk berbicara dengan pendukung kami yang lebih tua juga. Finlandia masih merupakan negara yang relatif konservatif, terutama di luar wilayah ibu kota,” pungkas anggota parlemen itu.