Zelensky Bersumpah Akan Merespons Setiap Serangan di Hari Kemerdekaan
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy bersumpah bahwa setiap serangan Rusia pada atau sekitar tanggal Hari Kemerdekaan negara itu akan mendapatkan respons yang kuat.
Peringatan tersebut dilontarkannya saat Ukraina bersiap untuk menandai kemerdekaannya dari pemerintahan Soviet pada tahun 1991 dan enam bulan sejak Rusia menginvasi negara tetangganya itu.
Kekhawatiran menyelimuti pejabat Ukraina dan sekutu Baratnya bahwa Rusia bersiap untuk menyerang ibu kota Kiev sekali lagi. Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya yakin Rusia akan menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan.
Sedangkan Zelensky sendiri pada akhir pekan lalu telah memperingatkan bahwa Moskow mungkin mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang Hari Kemerdekaan pada Rabu ini.
Ditanya pada konferensi pers dengan Presiden Polandia Andrzej Duda yang sedang berkunjung tentang kemungkinan serangan rudal Rusia di Kiev, Zelensky mengatakan ada ancaman serangan setiap hari meskipun jumlahnya bisa meningkat.
Ia lantas mengatakan tanggapan Ukraina akan sama untuk setiap kota yang diserang dari Rusia.
"Mereka akan menerima respons, respons yang kuat," kata Zelensky.
"Saya ingin mengatakan bahwa setiap hari...respons ini akan tumbuh, itu akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat," imbuhnya seperti dikutip dari Straits Times, Rabu (24/8/2022).
Kekhawatiran akan serangan Rusia yang meningkat menyusul pembunuhan Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis Rusia terkemuka, dalam sebuah pemboman mobil di dekat Moskow pada hari Sabtu.
Moskow menyalahkan pembunuhan itu pada agen Ukraina, tuduhan yang dibantah Kiev.
Kiev jarang terkena rudal Rusia sejak Ukraina berhasil menangkis serangan darat untuk merebut ibu kota pada bulan Maret lalu.
Suasana di Kiev sendiri tampak tenang pada hari Selasa, dengan banyak orang masih berjalan di jalanan, tetapi tanda-tanda peningkatan ancaman dapat dirasakan. Seorang penasihat Zelensky mengatakan kepada BBC bahwa banyak warga sipil berusaha meninggalkan Kiev karena takut akan serangan Rusia yang tiba-tiba.
Pihak berwenang mengatakan kepada warga Ukraina untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan dari Selasa hingga Kamis. Mereka juga mendesak orang-orang untuk menanggapi peringatan serangan udara dengan serius dan mencari perlindungan ketika sirene berbunyi.
Pemerintah kota Kiev melarang pertemuan publik besar-besaran hingga Kamis, karena khawatir kerumunan warga yang merayakan Hari Kemerdekaan bisa menjadi sasaran serangan rudal Rusia.
Peringatan tersebut dilontarkannya saat Ukraina bersiap untuk menandai kemerdekaannya dari pemerintahan Soviet pada tahun 1991 dan enam bulan sejak Rusia menginvasi negara tetangganya itu.
Kekhawatiran menyelimuti pejabat Ukraina dan sekutu Baratnya bahwa Rusia bersiap untuk menyerang ibu kota Kiev sekali lagi. Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya yakin Rusia akan menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan.
Sedangkan Zelensky sendiri pada akhir pekan lalu telah memperingatkan bahwa Moskow mungkin mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang Hari Kemerdekaan pada Rabu ini.
Ditanya pada konferensi pers dengan Presiden Polandia Andrzej Duda yang sedang berkunjung tentang kemungkinan serangan rudal Rusia di Kiev, Zelensky mengatakan ada ancaman serangan setiap hari meskipun jumlahnya bisa meningkat.
Ia lantas mengatakan tanggapan Ukraina akan sama untuk setiap kota yang diserang dari Rusia.
"Mereka akan menerima respons, respons yang kuat," kata Zelensky.
"Saya ingin mengatakan bahwa setiap hari...respons ini akan tumbuh, itu akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat," imbuhnya seperti dikutip dari Straits Times, Rabu (24/8/2022).
Kekhawatiran akan serangan Rusia yang meningkat menyusul pembunuhan Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis Rusia terkemuka, dalam sebuah pemboman mobil di dekat Moskow pada hari Sabtu.
Moskow menyalahkan pembunuhan itu pada agen Ukraina, tuduhan yang dibantah Kiev.
Kiev jarang terkena rudal Rusia sejak Ukraina berhasil menangkis serangan darat untuk merebut ibu kota pada bulan Maret lalu.
Suasana di Kiev sendiri tampak tenang pada hari Selasa, dengan banyak orang masih berjalan di jalanan, tetapi tanda-tanda peningkatan ancaman dapat dirasakan. Seorang penasihat Zelensky mengatakan kepada BBC bahwa banyak warga sipil berusaha meninggalkan Kiev karena takut akan serangan Rusia yang tiba-tiba.
Pihak berwenang mengatakan kepada warga Ukraina untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan dari Selasa hingga Kamis. Mereka juga mendesak orang-orang untuk menanggapi peringatan serangan udara dengan serius dan mencari perlindungan ketika sirene berbunyi.
Pemerintah kota Kiev melarang pertemuan publik besar-besaran hingga Kamis, karena khawatir kerumunan warga yang merayakan Hari Kemerdekaan bisa menjadi sasaran serangan rudal Rusia.
(ian)