Mengapa Negara-negara Arab Tidak Berani dengan Israel? Simak Penjelasannya!
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel mendirikan negara setelah mencaplok wilayah Palestina dalam Perang Enam Hari melawan negara-negara Arab pada tahun 1948.
Hingga saat ini kekejaman dan diskriminasi Israel masih dirasakan warga sipil Palestina.
Pada konflik antara Israel dengan Palestina ini, sebagian orang mungkin pernah berpikir mengapa negara-negara Arab tidak membantu Palestina?
Alasannya cukup beragam. Ada sebagian yang mengklaim serangan terhadap Israel bisa memperburuk keadaan, ada juga anggapan tentang ketakutan terhadap AS yang menjadi sekutu Israel.
Hingga fakta bahwa negara-negara Arab ini memang tidak bisa bersatu.
Sebagai contoh, Arab Saudi pada tahun 2018 melalui Putra Mahkota Mohammad Bin Salman pernah menyebut orang-orang Yahudi memiliki hak atas tanah air mereka sendiri.
Jika dicermati, hal ini mungkin terkesan aneh mengingat sebelumnya mereka adalah musuh bebuyutan.
Dikutip dari Washington Post, ada dugaan Arab Saudi tengah menata kembali hubungan ekonomi dan keamanan dengan Israel. Adapun alasannya karena kekhawatiran mereka tentang Iran di kemudian hari.
Hingga saat ini kekejaman dan diskriminasi Israel masih dirasakan warga sipil Palestina.
Pada konflik antara Israel dengan Palestina ini, sebagian orang mungkin pernah berpikir mengapa negara-negara Arab tidak membantu Palestina?
Alasannya cukup beragam. Ada sebagian yang mengklaim serangan terhadap Israel bisa memperburuk keadaan, ada juga anggapan tentang ketakutan terhadap AS yang menjadi sekutu Israel.
Hingga fakta bahwa negara-negara Arab ini memang tidak bisa bersatu.
Sebagai contoh, Arab Saudi pada tahun 2018 melalui Putra Mahkota Mohammad Bin Salman pernah menyebut orang-orang Yahudi memiliki hak atas tanah air mereka sendiri.
Jika dicermati, hal ini mungkin terkesan aneh mengingat sebelumnya mereka adalah musuh bebuyutan.
Dikutip dari Washington Post, ada dugaan Arab Saudi tengah menata kembali hubungan ekonomi dan keamanan dengan Israel. Adapun alasannya karena kekhawatiran mereka tentang Iran di kemudian hari.