Jokowi: Xi Jinping dan Putin Akan Hadiri KTT G20 di Bali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk menghadiri KTT Kelompok 20 di Bali pada bulan November mendatang. Hal itu diungkapkann langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang," kata Jokowi dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/8/2022).
Ini adalah konfirmasi pertama bahwa kedua pemimpin itu akan menghadiri KTT G20 danakan menjadi KTT global pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina dan ketegangan yang meningkat di Taiwan.
Ini juga akan menjadi pertama kalinya Xi Jinping meninggalkan China sejak Januari 2020 ketika negara itu menutup perbatasannya pada awal pandemi Covid-19. Sejak itu, dia hanya meninggalkan China untuk memperingati 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China pada 1 Juli tahun ini.
KTT yang akan dihelat pada November akan sangat ditunggu-tunggu mengingat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga diharapkan hadir. Namun tidak diketahui dengan jelas apakah dia akan bertemu dengan Putin.
Tetapi sejumlah laporan telah mengisyaratkan kemungkinan akan ada pertemuan tatap muka antara Biden dan Jinping, menjelang KTT atau di sela-selanya.
Hubungan antara Washington dan Beijing telah memburuk terkait hak asasi manusia, perdagangan dan kunjungan politisi AS Nancy Pelosi baru-baru ini ke Taiwan. Perjalanan bersejarah itu mendorong China untuk melakukan latihan militer hampir seminggu di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya.
AS sendiri mengutuk latihan itu, yang digambarkan Taiwan sebagai latihan untuk invasi, sebagai "tidak bertanggung jawab".
KTT G20 itu juga terjadi setelah China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas" bahkan ketika sebagian besar dunia mengutuk keputusan Putin untuk menyerang Ukraina.
Washington sebelumnya menyerukan G20 untuk menghapus keanggotaan Rusia dan menarik undangan Putin untuk hadir ke KTT karena perang Ukraina.
Sementara itu, Indonesia telah memposisikan diri sebagai pembawa damai antar negara.
“Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan,” kata Jokowi kepada Bloomberg.
“Yang kita inginkan agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi,” imbuh Jokowi.
Awal pekan ini, pemimpin Indonesia itu mengatakan Rusia dan Ukraina telah menerima negaranya sebagai "jembatan perdamaian".
Pada bulan Juni, dia adalah pemimpin Asia pertama yang melakukan perjalanan ke Kiev dan Moskow untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin. Selama pertemuan, dia menyerukan diakhirinya perang dan solusi untuk krisis pangan global.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
"Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang," kata Jokowi dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/8/2022).
Ini adalah konfirmasi pertama bahwa kedua pemimpin itu akan menghadiri KTT G20 danakan menjadi KTT global pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina dan ketegangan yang meningkat di Taiwan.
Ini juga akan menjadi pertama kalinya Xi Jinping meninggalkan China sejak Januari 2020 ketika negara itu menutup perbatasannya pada awal pandemi Covid-19. Sejak itu, dia hanya meninggalkan China untuk memperingati 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China pada 1 Juli tahun ini.
KTT yang akan dihelat pada November akan sangat ditunggu-tunggu mengingat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga diharapkan hadir. Namun tidak diketahui dengan jelas apakah dia akan bertemu dengan Putin.
Tetapi sejumlah laporan telah mengisyaratkan kemungkinan akan ada pertemuan tatap muka antara Biden dan Jinping, menjelang KTT atau di sela-selanya.
Hubungan antara Washington dan Beijing telah memburuk terkait hak asasi manusia, perdagangan dan kunjungan politisi AS Nancy Pelosi baru-baru ini ke Taiwan. Perjalanan bersejarah itu mendorong China untuk melakukan latihan militer hampir seminggu di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya.
AS sendiri mengutuk latihan itu, yang digambarkan Taiwan sebagai latihan untuk invasi, sebagai "tidak bertanggung jawab".
KTT G20 itu juga terjadi setelah China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas" bahkan ketika sebagian besar dunia mengutuk keputusan Putin untuk menyerang Ukraina.
Washington sebelumnya menyerukan G20 untuk menghapus keanggotaan Rusia dan menarik undangan Putin untuk hadir ke KTT karena perang Ukraina.
Sementara itu, Indonesia telah memposisikan diri sebagai pembawa damai antar negara.
“Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan,” kata Jokowi kepada Bloomberg.
“Yang kita inginkan agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi,” imbuh Jokowi.
Awal pekan ini, pemimpin Indonesia itu mengatakan Rusia dan Ukraina telah menerima negaranya sebagai "jembatan perdamaian".
Pada bulan Juni, dia adalah pemimpin Asia pertama yang melakukan perjalanan ke Kiev dan Moskow untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin. Selama pertemuan, dia menyerukan diakhirinya perang dan solusi untuk krisis pangan global.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(ian)