Dalang Bom Bali Umar Patek Akan Dibebaskan, Disorot Media Australia

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 07:47 WIB
loading...
Dalang Bom Bali Umar...
Umar Patek, narapidana terorisme yang dituduh sebagai dalang bom Bali, akan dibebaskan dari penjara bulan ini. Foto/Dokumentasi BNPT
A A A
JAKARTA - Umar Patek , yang dituduh sebagai dalang pengeboman di Bali pada Oktober 2002, akan dibebaskan dari penjara bulan ini. Media Australia menyoroti waktu pembebasannya yang lebih cepat dari yang semestinya.

"Bali bombings mastermind Umar Patek to be freed from jail early [Dalang Bom Bali Umar Patek Akan Dibebaskan dari Penjara Lebih Awal]" bunyi judul pemberitaan media Australia, news.com.au, Jumat (19/8/2022).

Umar Patek dituduh membantu merakit bahan peledak yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia, dalam pengeboman di Sari Club dan Paddy's Irish Bar, Kuta, pada 12 Oktober 2002.

Atas perannya itu, dia dihukum penjara selama 20 tahun pada tahun 2012.



Dia terhindar dari hukuman mati dan hukuman seumur hidup karena membantu polisi dan meminta maaf kepada keluarga korban.

Seorang pejabat otoritas membenarkan bahwa Umar Patek akan diizinkan keluar dari penjara Porong di dekat Surabaya bulan ini setelah berperilaku baik di balik jeruji besi.

Masa tahanan untuk Umar Patek dikurangi satu tahun 11 bulan saat dia di penjara, yang berarti dia akan memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat pada Januari 2023 setelah menjalani dua pertiga dari hukumannya.

Namun, dia telah diberi izin khusus untuk bebas lebih awal.

Umar Patek ditangkap di Pakistan pada 2011, sembilan tahun setelah pengeboman di Bali.

Dia bersembunyi di Abbottabad, kota yang sama di mana pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan khusus Amerika Serikat.

Umar Patek dulunya adalah anggota Jemaah Islamiyah, kelompok jaringan teroris di Indonesia yang terkait dengan al-Qaeda.

Setelah ditangkap, dia juga dihukum karena berperan dalam pengeboman sebuah gereja di Jakarta yang menewaskan 19 orang.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2087 seconds (0.1#10.140)