Serangan Semut Gila Kuning Picu Kekacauan di Desa-desa India
loading...
A
A
A
"Kami tidak tahu mengapa mereka menyebar. Kami juga tidak mengerti bagaimana cara mengendalikannya. Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa ini adalah penyebab masalah yang dihadapi manusia dan ternak," katanya.
Ia menambahkan bahwa penduduk desa telah diminta untuk tidak untuk mengirim ternak mereka ke hutan untuk digembalakan.
Menurut International Union for Conservation of Nature, semut gila kuning adalah salah satu spesies invasif terburuk di dunia. Mereka tidak menggigit atau menyengat tetapi menyemprotkan asam format, yang dapat menyebabkan reaksi.
Semut dengan nama ilmiah Anoplolepis gracilipes ini biasanya ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Mereka bergerak dengan cara yang tidak menentu dan tidak terkoordinasi, dengan gerakan mereka menjadi lebih panik ketika diganggu.
Para ahli mengatakan semut ini berkembang biak dengan cepat dan dapat melakukan banyak kerusakan pada satwa liar asli. Banyak bagian Australia telah melaporkan infestasi serangga ini.
Dr Pronoy Baidya, ahli entomologi yang telah melakukan penelitian tentang semut gila kuning, mengatakan mereka adalah "spesies oportunistik".
"Mereka tidak memiliki preferensi diet. Mereka makan apa saja dan segalanya," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka juga memangsa spesies semut, lebah, dan tawon.
Sementara itu, penduduk desa menuduh bahwa ternak mereka dan bahkan ular serta kelinci telah mati setelah diserang oleh semut ini.
Baidya mengatakan bahwa asam format yang disemprotkan oleh ratusan semut mungkin telah mempengaruhi mata hewan, tetapi menambahkan bahwa tidak tercatat apakah mereka secara khusus menargetkan mata. Pada manusia, katanya, asam dapat menyebabkan reaksi alergi tetapi mungkin tidak mengancam jiwa.
Ia menambahkan bahwa penduduk desa telah diminta untuk tidak untuk mengirim ternak mereka ke hutan untuk digembalakan.
Menurut International Union for Conservation of Nature, semut gila kuning adalah salah satu spesies invasif terburuk di dunia. Mereka tidak menggigit atau menyengat tetapi menyemprotkan asam format, yang dapat menyebabkan reaksi.
Semut dengan nama ilmiah Anoplolepis gracilipes ini biasanya ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Mereka bergerak dengan cara yang tidak menentu dan tidak terkoordinasi, dengan gerakan mereka menjadi lebih panik ketika diganggu.
Para ahli mengatakan semut ini berkembang biak dengan cepat dan dapat melakukan banyak kerusakan pada satwa liar asli. Banyak bagian Australia telah melaporkan infestasi serangga ini.
Dr Pronoy Baidya, ahli entomologi yang telah melakukan penelitian tentang semut gila kuning, mengatakan mereka adalah "spesies oportunistik".
"Mereka tidak memiliki preferensi diet. Mereka makan apa saja dan segalanya," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka juga memangsa spesies semut, lebah, dan tawon.
Sementara itu, penduduk desa menuduh bahwa ternak mereka dan bahkan ular serta kelinci telah mati setelah diserang oleh semut ini.
Baidya mengatakan bahwa asam format yang disemprotkan oleh ratusan semut mungkin telah mempengaruhi mata hewan, tetapi menambahkan bahwa tidak tercatat apakah mereka secara khusus menargetkan mata. Pada manusia, katanya, asam dapat menyebabkan reaksi alergi tetapi mungkin tidak mengancam jiwa.