Shoji Marimoto, Pria yang Sewakan Dirinya untuk Tidak Melakukan Apa-apa
loading...
A
A
A
Tetapi dia telah berdiri dalam cuaca dingin yang membekukan untuk menjadi penonton bagi musisi jalanan yang sedang berjuang, menemani orang-orang yang sadar diri saat jalan-jalan ke toko dan restoran, dan bahkan berbagi kue dengan jiwa yang kesepian di hari ulang tahun.
Dia menjadwalkan hingga tiga janji hampir setiap hari.
Mengingat salah satu pertemuannya, Morimoto mengatakan dia bertemu seorang wanita berusia 30-an tahun pada hari kerja. Setelah saling menyapa, mereka duduk untuk menyesap kopi--dalam keheningan.
Menurut Morimoto, dia menerima lebih dari 3.000 permintaan dari orang-orang yang putus asa untuk mempekerjakannya. Dia menagih 69 pound (Rp1,2 juta) per permintaan.
Morimoto mengatakan kepada The Mirror bahwa dia telah menemani seseorang naik helikopter dan ke Disneyland, mendengarkan seorang yang berselingkuh mengaku cara perzinaannya dan pergi ke rumah sakit untuk menghabiskan waktu dengan seseorang yang telah mencoba bunuh diri.
Pria itu berkata bahwa dia telah belajar untuk tidak menghakimi orang lain dan memiliki empati terhadap orang-orang yang mungkin mengalami persoalan pribadi yang dalam.
Lihat Juga: Karyawan Bank Tak Sengaja Transfer Rp3,7 Triliun karena Tertidur di Atas Keyboard, Begini Nasibnya
Dia menjadwalkan hingga tiga janji hampir setiap hari.
Mengingat salah satu pertemuannya, Morimoto mengatakan dia bertemu seorang wanita berusia 30-an tahun pada hari kerja. Setelah saling menyapa, mereka duduk untuk menyesap kopi--dalam keheningan.
Menurut Morimoto, dia menerima lebih dari 3.000 permintaan dari orang-orang yang putus asa untuk mempekerjakannya. Dia menagih 69 pound (Rp1,2 juta) per permintaan.
Morimoto mengatakan kepada The Mirror bahwa dia telah menemani seseorang naik helikopter dan ke Disneyland, mendengarkan seorang yang berselingkuh mengaku cara perzinaannya dan pergi ke rumah sakit untuk menghabiskan waktu dengan seseorang yang telah mencoba bunuh diri.
Pria itu berkata bahwa dia telah belajar untuk tidak menghakimi orang lain dan memiliki empati terhadap orang-orang yang mungkin mengalami persoalan pribadi yang dalam.
Lihat Juga: Karyawan Bank Tak Sengaja Transfer Rp3,7 Triliun karena Tertidur di Atas Keyboard, Begini Nasibnya
(min)