Rusia: Dunia di Ambang Bencana Nuklir

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 05:58 WIB
loading...
A A A


Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa situasi di pabrik itu terkendali dan belum ada bahaya langsung terhadap keselamatannya.

Pada saat yang sama, dia menyebut laporan yang diterima agensinya dari Rusia dan Ukraina “bertentangan” dan mendesak kedua belah pihak untuk memberikan akses IAEA ke fasilitas itu sesegera mungkin.

"Saya meminta kedua belah pihak bekerja sama dan mengizinkan misi IAEA untuk dilanjutkan," katanya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sendiri telah menyerukan agar setiap kegiatan militer di sekitar pabrik dihentikan saat Dewan Keamanan mengadakan pertemuannya.

“Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun. Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan pada tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu,” kata Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan.



Sebelumnya, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Ivan Nechaev mengatakan bahwa Moskow mendukung inspeksi IAEA terhadap pabrik Zaporozhye.

China juga mendesak semua “pihak yang berkepentingan” untuk duduk di meja perundingan dan “menemukan solusi” untuk masalah ini. Sementara itu, AS telah menempatkan semua tanggung jawab tepat pada Rusia.

AS lewat sekretaris untuk pengendalian senjata dan urusan keamanan internasional, Bonnie Jenkins, berpendapat bahwa Rusia menciptakan semua risiko yang sekarang terkait dengan pabrik dengan menyerang Ukraina dan menuntut Moskow menarik pasukannya. Pada saat yang sama, dia juga mendukung seruan Guterres untuk zona demiliterisasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)