Labeli Rusia Sponsor Terorisme, Moskow Sebut Legislator Latvia Neo Nazi

Kamis, 11 Agustus 2022 - 23:17 WIB
loading...
Labeli Rusia Sponsor Terorisme, Moskow Sebut Legislator Latvia Neo Nazi
Labelu Rusia negara sponsor terorisme, Kremlin sebut legislator Latvia neo Nazi. Foto/Ilustrasi
A A A
RIGA - Parlemen Latvia menyatakan Rusia sebagai negara sponsor terorisme atas serangannya terhadap warga sipil selama perang di Ukraina . Latvia pun mendesak negara-negara lain untuk mengikuti langkahnya.

Anggota parlemen Latvia pada Kamis (11/8/2022) mengadopsi pernyataan keras yang menuduh Moskow menggunakan penderitaan dan intimidasi sebagai alat dalam upayanya untuk menurunkan moral rakyat Ukraina dan angkatan bersenjata dan melumpuhkan fungsi negara.

"Parlemen Latvia mengakui kekerasan Rusia terhadap warga sipil dalam mengejar tujuan politik sebagai terorisme, mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme dan menyerukan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk mengungkapkan pandangan yang sama,” bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari ABC News.

Dikatakan pasukan Rusia sengaja menargetkan warga sipil Ukraina dalam perang, termasuk dengan serangan terhadap sebuah teater di Mariupol pada bulan Maret lalu, sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk pada bulan Juni dan daerah perumahan di Odesa pada bulan Juli.



Anggota parlemen Latvia juga meminta negara-negara Barat untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia dan mendesak sesama anggota Uni Eropa untuk berhenti mengeluarkan visa turis kepada warga Rusia dan Belarusia.

"Enam puluh tujuh anggota parlemen di majelis 100 kursi memberikan suara mendukung mengadopsi pernyataan dan 16 abstain," kata Parlemen.

Keputusan parlemen Latvia ini pun menuai kecaman dari Rusia dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menyebutnya sama sekali tidak berdasar dan bagian dari kampanye anti Rusia yang sudah lama dijalankan oleh Latvia.

“Apakah itu berita? Tidak,” tulis Zakharova di Telegram tak lama setelah deklarasi parlemen Latvia, yang menuduh Rusia melakukan “tindakan terorisme” di Ukraina.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)