Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Pembangkit Listrik sebagai Perisai Nuklir

Rabu, 10 Agustus 2022 - 21:35 WIB
loading...
Ukraina Tuduh Rusia...
Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Pembangkit Listrik sebagai Perisai Nuklir. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Ukraina menuduh Rusia mengeksploitasi posisinya di pembangkit listrik tenaga nuklir yang direbutnya untuk menargetkan kota terdekat dalam serangan roket yang menewaskan sedikitnya 13 orang.

Andriy Yermak, kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskiy, menuduh Rusia melancarkan serangan ke kota-kota Ukraina dengan impunitas dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, karena mengetahui bahwa Ukraina berisiko untuk melawan.

Baca: Rusia Gempur Wilayah Dnipropetrovsk, 13 Warga Sipil Tewas

“Delapan puluh roket reaktif ditembakkan ke bangunan tempat tinggal,” tulis Yermak di layanan pesan Telegram, merujuk pada serangan terhadap Marhanets, seperti dikutip dari AAP.

“Negara teroris terus berperang melawan warga sipil. Rusia yang pengecut tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sehingga mereka menyerang kota-kota yang bersembunyi di pembangkit listrik tenaga atom Zaporizhzhia,” tulisnya.

Valentyn Reznychenko, Gubernur wilayah Dnipropetrovsk tengah Ukraina, mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan Rusia terhadap Marhanets dilakukan dengan 80 roket Grad. “Lebih dari 20 bangunan telah rusak di kota, yang terletak di seberang sungai Dnipro dari pembangkit listrik,” katanya.

Baca: Ukraina Klaim 9 Pesawat Tempur Rusia Hancur dalam Ledakan Crimea

Ukraina, yang menuduh Moskow melancarkan perang agresi gaya kekaisaran yang tidak beralasan, mengatakan, sekitar 500 tentara Rusia dengan kendaraan berat dan senjata ditempatkan di pabrik itu, tempat teknisi Ukraina terus bekerja.

Ukraina dan Rusia telah menuduh satu sama lain membahayakan keselamatan pembangkit listrik terbesar di Eropa, dengan menyerang satu sama lain di sekitarnya. Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), telah mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. Ia juga memperingatkan "risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir".

Menteri Luar Negeri dari Kelompok Tujuh negara industri terkemuka pada hari Rabu menuntut agar Rusia segera menyerahkan kembali kendali pabrik ke Ukraina, sesuatu yang tampaknya tidak mungkin dilakukan Moskow.

Baca: AS Ingin Perang Ukraina Berkepanjangan untuk Hancurkan Rusia

Sementara Rusia mengaku tidak sengaja menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina yang bertujuan untuk menjaga keamanannya sendiri dari perluasan aliansi militer NATO.

Rusia mengatakan, pasukannya berperilaku bertanggung jawab dan melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan keamanan fasilitas. Moskow menuduh pasukan Ukraina menembaki pabrik itu, sesuatu yang dibantah Kiev.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Daihatsu Siap Kenalkan...
Daihatsu Siap Kenalkan Kei Car Terbaru Bulan Depan
KSPI: 8.000 Karyawan...
KSPI: 8.000 Karyawan Panasonic Indonesia Terancam PHK
Longsor Terjang Samarinda,...
Longsor Terjang Samarinda, 2 Orang Tewas dan 2 Masih Pencarian
Berita Terkini
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Infografis
Respons Donald Trump...
Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Viral
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved