Kesalahan Pilot, Jet F-16 AS Jatuhkan Bom Inert di Lahan Warga Jepang
loading...
A
A
A
TOKYO - Pada 7 November 2019, pasukan Amerika Serikat di Jepang (USFJ) mengumumkan bahwa pesawat jet tempur F-16 Amerika tak sengaja menjatuhkan bom GBU-12 inert di lahan pribadi warga selama penerbangan pelatihan. Hasil investigasi atas insiden itu kini telah keluar.
Laporan invetigasi dirilis Pasukan Udara Pasifik (PACAF) Amerika Serikat (AS). Menurut laporan tersebut, pilot F-16 AS yang ditugaskan ke Skuadron Tempur ke-14 melakukan kesalahan yang berakhir dengan penjatuhan bom GBU-12 inert.
Bom inert itu dijatuhkan di lahan pribadi warga di Prefektur Aomori. Lokasi penjatuhan bom inert ini di luar Draughon Range, sebuah area latihan pemboman milik pemerintah yang bejarak 15 mil sebelah utara Pangkalan Udara Misawa, Jepang.
"Dewan Investigasi Kecelakaan mengatakan mereka menemukan bukti meyakinkan bahwa kecelakaan itu adalah akibat kesalahan pilot, khususnya, kegagalan komunikasi selama prosedur penyebaran senjata bantuan yang menyebabkan insiden itu," bunyi laporan hasil investigasi PACAF.
"Dewan mengatakan bahwa pilot gagal untuk mengonfirmasi bahwa Tempat Tujuan Sensor (Sensor Point of Interest) yang telah ia pilih adalah target sebelum melepaskan perangkat," lanjut laporan tersebut, seperti dikutip Sputniknews, Senin (27/4/2020).
Laporan investigasi juga menemukan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap insiden itu, termasuk perhatian tersalurkan, perubahan cuaca, dan kesalahan teknis penargetan.
Dewan investigasi mengatakan bahwa pilot itu dihukum dan didiskualifikasi segera setelah kejadian. Dia juga telah dilatih kembali dan diwajibkan untuk memberi tahu rekan-rekannya tentang urutan kejadian yang menyebabkan insiden pemboman sebagai cara menghindari insiden serupa.
Kecelakaan tersebut bukanlah yang pertama dari jenisnya yang melibatkan pesawat militer AS di Jepang. Sejumlah kecelakaan serupa telah terjadi di negara Asia Timur dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya dua helikopter militer AS melakukan pendaratan darurat di daerah perumahan di provinsi Okinawa, yang menampung lebih dari 30 instalasi militer AS, lebih dari 70 persen dari total di Jepang.
Pada 2017, sebuah pesawat C2-A dengan 11 orang di dalamnya jatuh di Samudra Pasifik di lepas pantai Okinawa. Tiga prajurit AS hilang.
Laporan invetigasi dirilis Pasukan Udara Pasifik (PACAF) Amerika Serikat (AS). Menurut laporan tersebut, pilot F-16 AS yang ditugaskan ke Skuadron Tempur ke-14 melakukan kesalahan yang berakhir dengan penjatuhan bom GBU-12 inert.
Bom inert itu dijatuhkan di lahan pribadi warga di Prefektur Aomori. Lokasi penjatuhan bom inert ini di luar Draughon Range, sebuah area latihan pemboman milik pemerintah yang bejarak 15 mil sebelah utara Pangkalan Udara Misawa, Jepang.
"Dewan Investigasi Kecelakaan mengatakan mereka menemukan bukti meyakinkan bahwa kecelakaan itu adalah akibat kesalahan pilot, khususnya, kegagalan komunikasi selama prosedur penyebaran senjata bantuan yang menyebabkan insiden itu," bunyi laporan hasil investigasi PACAF.
"Dewan mengatakan bahwa pilot gagal untuk mengonfirmasi bahwa Tempat Tujuan Sensor (Sensor Point of Interest) yang telah ia pilih adalah target sebelum melepaskan perangkat," lanjut laporan tersebut, seperti dikutip Sputniknews, Senin (27/4/2020).
Laporan investigasi juga menemukan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap insiden itu, termasuk perhatian tersalurkan, perubahan cuaca, dan kesalahan teknis penargetan.
Dewan investigasi mengatakan bahwa pilot itu dihukum dan didiskualifikasi segera setelah kejadian. Dia juga telah dilatih kembali dan diwajibkan untuk memberi tahu rekan-rekannya tentang urutan kejadian yang menyebabkan insiden pemboman sebagai cara menghindari insiden serupa.
Kecelakaan tersebut bukanlah yang pertama dari jenisnya yang melibatkan pesawat militer AS di Jepang. Sejumlah kecelakaan serupa telah terjadi di negara Asia Timur dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya dua helikopter militer AS melakukan pendaratan darurat di daerah perumahan di provinsi Okinawa, yang menampung lebih dari 30 instalasi militer AS, lebih dari 70 persen dari total di Jepang.
Pada 2017, sebuah pesawat C2-A dengan 11 orang di dalamnya jatuh di Samudra Pasifik di lepas pantai Okinawa. Tiga prajurit AS hilang.
(min)