Warga Palestina dari Tepi Barat Kini Bisa Terbang Langsung ke Turki
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Warga Palestina dari Tepi Barat ditawarkan penerbangan khusus dari Bandara Ramon, dekat kota resor Laut Merah Eilat, ke tujuan di Turki.
Otoritas Bandara Israel mengatakan hal itu pada Selasa (9/8/2022), menurut laporan kantor berita Reuters.
Langkah tersebut merupakan isyarat terbaru Israel kepada warga Palestina, menyusul tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk memudahkan perjalanan bagi warga Palestina.
Perkembangan ini muncul saat prospek untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai yang telah lama terhenti dan mendirikan negara Palestina merdeka tampak redup.
"Kami menyambut baik upaya memfasilitasi perjalanan bagi orang-orang Palestina," ujar juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) kepada Reuters.
Namun perwakilan Palestina, yang gerakannya secara rutin dibatasi oleh Israel, mengatakan mereka bukan pihak yang dilibatkan dalam keputusan tersebut.
"Tidak ada yang berkonsultasi dengan kami tentang masalah ini," papar Wasel Abu Yousef, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina.
Dia menjelaskan, “Yang kami cari adalah kembalinya Bandara Internasional al-Quds untuk beroperasi sebagai bandara Negara Palestina.”
Warga Palestina dari daerah yang diduduki Israel dalam perang 1967 tidak dapat terbang dari Bandara Ben Gurion Israel tanpa izin khusus.
Mereka biasanya melakukan perjalanan ke Yordania untuk mengejar penerbangan internasional.
Padahal perjalanan ke Yordania memerlukan penyeberangan melalui pos pemeriksaan Israel dan dapat memakan waktu berjam-jam.
Sesuai program percontohan, penerbangan akan berjalan dua kali seminggu mulai akhir Agustus.
“Tujuan penerbangan itu ke Istanbul dan Antalya dengan maskapai Turki, Atlas dan Pegasus serta menggunakan pesawat Airbus A321,” papar otoritas bandara Israel.
Penerbangan ini tidak akan ditawarkan kepada warga Palestina dari Jalur Gaza.
Bandara Ramon, yang dibuka pada 2019, berjarak sekitar 300 km dari Yerusalem dan dirancang untuk membawa pesawat apa pun yang dialihkan dari Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv.
Maskapai asing seperti Ryanair, Wizzair dan Lufthansa mulai terbang tanpa henti ke bandara Eilat yang lebih tua pada 2015 selama bulan-bulan musim dingin setelah Israel menawarkan maskapai penerbangan 60 euro (USD61) per penumpang yang dibawa dengan penerbangan langsung dari luar negeri.
Tetapi pandemi COVID-19 sebagian besar menghentikan penerbangan itu.
Otoritas bandara mengatakan untuk pertama kalinya, penerbangan musim panas ke berbagai tujuan di Eropa dari Eilat akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Tujuan itu termasuk Batumi, Georgia dan Larnaca, Siprus dengan maskapai Israel, Arkia, dan Warsawa dan Katowice dengan maskapai Polandia, Enter Air.
“Pegasus pada Oktober akan menerbangkan warga Israel ke Turki dengan empat penerbangan sepekan,” ungkap pihak berwenang.
Otoritas Bandara Israel mengatakan hal itu pada Selasa (9/8/2022), menurut laporan kantor berita Reuters.
Langkah tersebut merupakan isyarat terbaru Israel kepada warga Palestina, menyusul tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk memudahkan perjalanan bagi warga Palestina.
Perkembangan ini muncul saat prospek untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai yang telah lama terhenti dan mendirikan negara Palestina merdeka tampak redup.
"Kami menyambut baik upaya memfasilitasi perjalanan bagi orang-orang Palestina," ujar juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) kepada Reuters.
Namun perwakilan Palestina, yang gerakannya secara rutin dibatasi oleh Israel, mengatakan mereka bukan pihak yang dilibatkan dalam keputusan tersebut.
"Tidak ada yang berkonsultasi dengan kami tentang masalah ini," papar Wasel Abu Yousef, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina.
Dia menjelaskan, “Yang kami cari adalah kembalinya Bandara Internasional al-Quds untuk beroperasi sebagai bandara Negara Palestina.”
Warga Palestina dari daerah yang diduduki Israel dalam perang 1967 tidak dapat terbang dari Bandara Ben Gurion Israel tanpa izin khusus.
Mereka biasanya melakukan perjalanan ke Yordania untuk mengejar penerbangan internasional.
Padahal perjalanan ke Yordania memerlukan penyeberangan melalui pos pemeriksaan Israel dan dapat memakan waktu berjam-jam.
Sesuai program percontohan, penerbangan akan berjalan dua kali seminggu mulai akhir Agustus.
“Tujuan penerbangan itu ke Istanbul dan Antalya dengan maskapai Turki, Atlas dan Pegasus serta menggunakan pesawat Airbus A321,” papar otoritas bandara Israel.
Penerbangan ini tidak akan ditawarkan kepada warga Palestina dari Jalur Gaza.
Bandara Ramon, yang dibuka pada 2019, berjarak sekitar 300 km dari Yerusalem dan dirancang untuk membawa pesawat apa pun yang dialihkan dari Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv.
Maskapai asing seperti Ryanair, Wizzair dan Lufthansa mulai terbang tanpa henti ke bandara Eilat yang lebih tua pada 2015 selama bulan-bulan musim dingin setelah Israel menawarkan maskapai penerbangan 60 euro (USD61) per penumpang yang dibawa dengan penerbangan langsung dari luar negeri.
Tetapi pandemi COVID-19 sebagian besar menghentikan penerbangan itu.
Otoritas bandara mengatakan untuk pertama kalinya, penerbangan musim panas ke berbagai tujuan di Eropa dari Eilat akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Tujuan itu termasuk Batumi, Georgia dan Larnaca, Siprus dengan maskapai Israel, Arkia, dan Warsawa dan Katowice dengan maskapai Polandia, Enter Air.
“Pegasus pada Oktober akan menerbangkan warga Israel ke Turki dengan empat penerbangan sepekan,” ungkap pihak berwenang.
(sya)