Amnesty International Menyesal Laporannya Bikin Marah Presiden Ukraina

Minggu, 07 Agustus 2022 - 22:00 WIB
loading...
Amnesty International...
Amnesty International Menyesal Laporannya Bikin Marah Presiden Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Kelompok pemantau Hak Asasi Manusia, Amnesty International pada Minggu (7/8/2022), meminta maaf atas "kesusahan dan kemarahan" yang disebabkan oleh laporan yang menuduh Ukraina membahayakan warga sipil.

Laporan itu itu membuat marah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan memicu pengunduran diri kepala kantornya di Kiev. Amnesty International menerbitkan laporan pada hari Kamis (5/8/2022), yang mengatakan kehadiran pasukan Ukraina di daerah pemukiman meningkatkan risiko bagi warga sipil selama invasi Rusia.



"Amnesty International sangat menyesalkan tekanan dan kemarahan yang disebabkan oleh siaran pers kami tentang taktik pertempuran militer Ukraina," sebut pernyataan kelompok itu dalam email kepada Reuters.

"Prioritas Amnesty International dalam hal ini dan dalam konflik apa pun adalah memastikan bahwa warga sipil dilindungi. Memang, ini adalah satu-satunya tujuan kami ketika merilis penelitian terbaru ini. Sementara kami sepenuhnya mendukung temuan kami, kami menyesali rasa sakit yang ditimbulkan," lanjut pernyataan Amnesty International.

Zelensky menuduh kelompok itu mencoba mengalihkan tanggung jawab dari agresi Rusia. Sementara kepala Amnesty Internasional Ukraina, Oksana Pokalchuk berhenti mengatakan, laporan itu adalah hadiah propaganda untuk Moskow.



Pejabat Ukraina mengatakan, mereka mencoba mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan. Sementara Rusia, yang menyangkal menargetkan warga sipil, belum mengomentari laporan Amnesty International tersebut.

Dalam emailnya pada Minggu, Amnesty International mengatakan telah menemukan pasukan Ukraina di sebelah tempat tinggal warga sipil di 19 kota dan desa yang dikunjungi. Ini membuat mereka (warga sipil) berisiko terkena tembakan Rusia.

"Ini tidak berarti bahwa Amnesty International menganggap pasukan Ukraina bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan Rusia, atau militer Ukraina tidak mengambil tindakan pencegahan yang memadai di tempat lain di negara itu," jelas pernyataan tersebut.

"Kami harus sangat jelas: Tidak ada yang kami dokumentasikan yang dilakukan pasukan Ukraina dengan cara apa pun yang membenarkan pelanggaran Rusia," tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1315 seconds (0.1#10.140)