Diplomasi Erdogan dengan Rusia Bikin Barat Ketar-ketir

Minggu, 07 Agustus 2022 - 10:08 WIB
loading...
Diplomasi Erdogan dengan...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan. Foto/Atalayar
A A A
BRUSSELS - Pejabat Barat “semakin khawatir” bahwa Turki , sekutu NATO dan calon anggota Uni Eropa , memperdalam kerja samanya dengan Rusia. Demikian laporan yang diturunkan Financial Times (FT).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini kembali dari Sochi berjanji untuk meningkatkan perdagangan setelah pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Enam pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka "prihatin" tentang rencana Rusia dan Turki untuk bekerja sama dalam perdagangan dan energi. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa Brussels tengah memantau hubungan antara Ankara dan Moskow “semakin dekat,” mengingat bagaimana Turki tampaknya “semakin” menjadi platform untuk perdagangan dengan Rusia.

Setelah pertemuan empat jam dengan Presiden Vladimir Putin pada hari Jumat, Erdogan menyambut baik peran Rusia dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Turki. Kedua negara bertujuan untuk omset perdagangan bilateral sebesar USD100 miliar, dan bekerja sama melawan terorisme serta menuju perdamaian di Libya dan Suriah.

Putin berjanji bahwa Rusia akan memasok Turki dengan minyak, gas, dan batu bara “tanpa gangguan apa pun,” setelah kedua pemimpin sepakat bahwa Ankara akan membayar sebagian dari gas ini dalam rubel.



Pejabat lain mengatakan kepada surat kabar itu bahwa perilaku Erdogan "sangat oportunistik."

"Kami berusaha membuat orang Turki memperhatikan kekhawatiran kami," ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (7/8/2022).

Meskipun telah menjadi anggota NATO sejak 1952 dan pemohon Uni Eropa sejak 1987, Turki telah memutuskan hubungan dengan kedua blok pada beberapa kesempatan, yang terakhir karena konflik di Ukraina.

Erdogan telah menggambarkan diplomasinya dengan Kiev dan Moskow sebagai "seimbang," dan telah menolak untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas operasi militernya. Turki adalah satu-satunya negara NATO yang tidak menjatuhkan hukuman seperti itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)