Keras! China Putus Kerja Sama dengan AS di Sejumlah Bidang
loading...
A
A
A
BEIJING - China mengumumkan menghentikan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) di sejumlah bidang, termasuk dialog antara komandan militer tingkat senior. Keputusan ini sebagai pembalasan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi minggu ini ke Taiwan .
Kementerian Luar Negeri China juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghentikan pembicaraan iklim dengan AS, mengutip pengabaian terhadap sikap oposisi kuat China dan representasi keras pada kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Kebijakan ini juga akan menangguhkan kerja sama dengan Washington dalam memulangkan migran ilegal, bantuan peradilan dan kejahatan transnasional, serta tindakan anti-narkoba.
China memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji suatu hari akan mengambilnya, dengan paksa jika perlu seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (5/8/2022).
Beijing bereaksi dengan ancaman serta latihan militer menjelang dan setelah kunjungan Pelosi, yang dilihatnya sebagai eskalasi hubungan yang tidak dapat diterima antara Washington dan para pemimpin Taiwan saat ini.
Sebelumnya, China memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya sebagai tanggapan atas tindakannya yang "kejam" dan "provokatif".
Ini adalah respons terbaru Beijing dari serangkaian tanggapan terhadap keputusan Pelosi untuk mengunjungi Taiwan, kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat AS dalam 25 tahun, meskipun China telah berulang kali memperingatkan.
Selama kunjungannya, Pelosi memuji demokrasi Taiwan, keberhasilan ekonomi dan catatan hak asasi manusianya. Dia juga bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan mengadakan konferensi pers bersama.
Ini adalah respons terbaru Beijing dari serangkaian tanggapan terhadap keputusan Pelosi untuk mengunjungi Taiwan, kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat AS dalam 25 tahun, meskipun China telah berulang kali memperingatkan.
China dan Amerika Serikat - dua penghasil karbon terbesar di dunia - meluncurkan pakta iklim yang mengejutkan pada pertemuan puncak COP26 di Glasgow tahun lalu.
Mereka telah berjanji untuk bekerja sama untuk mempercepat aksi iklim dekade ini, dan berjanji untuk bertemu secara teratur untuk "mengatasi krisis iklim".
Kementerian Luar Negeri China juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghentikan pembicaraan iklim dengan AS, mengutip pengabaian terhadap sikap oposisi kuat China dan representasi keras pada kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Kebijakan ini juga akan menangguhkan kerja sama dengan Washington dalam memulangkan migran ilegal, bantuan peradilan dan kejahatan transnasional, serta tindakan anti-narkoba.
China memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji suatu hari akan mengambilnya, dengan paksa jika perlu seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (5/8/2022).
Beijing bereaksi dengan ancaman serta latihan militer menjelang dan setelah kunjungan Pelosi, yang dilihatnya sebagai eskalasi hubungan yang tidak dapat diterima antara Washington dan para pemimpin Taiwan saat ini.
Sebelumnya, China memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya sebagai tanggapan atas tindakannya yang "kejam" dan "provokatif".
Ini adalah respons terbaru Beijing dari serangkaian tanggapan terhadap keputusan Pelosi untuk mengunjungi Taiwan, kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat AS dalam 25 tahun, meskipun China telah berulang kali memperingatkan.
Selama kunjungannya, Pelosi memuji demokrasi Taiwan, keberhasilan ekonomi dan catatan hak asasi manusianya. Dia juga bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan mengadakan konferensi pers bersama.
Ini adalah respons terbaru Beijing dari serangkaian tanggapan terhadap keputusan Pelosi untuk mengunjungi Taiwan, kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat AS dalam 25 tahun, meskipun China telah berulang kali memperingatkan.
China dan Amerika Serikat - dua penghasil karbon terbesar di dunia - meluncurkan pakta iklim yang mengejutkan pada pertemuan puncak COP26 di Glasgow tahun lalu.
Mereka telah berjanji untuk bekerja sama untuk mempercepat aksi iklim dekade ini, dan berjanji untuk bertemu secara teratur untuk "mengatasi krisis iklim".
(ian)