Pelosi Beri Sentilan Menohok ke China sebelum Tinggalkan Taiwan

Kamis, 04 Agustus 2022 - 07:58 WIB
loading...
Pelosi Beri Sentilan...
Ketua DPR AS Nancy Pelosi sentil keras China sebelum meninggalkan Taiwan. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
A A A
TAIPEI - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi memberikan sentilan menohok pada China ketika dia meninggalkan Taiwan pada hari Rabu. Dia mengatakan Beijing tidak punya hak untuk mencegah siapa pun mengunjungi pulau itu.

Pelosi menjadi pejabat terpilih AS berpangkat tertinggi yang pergi ke Taiwan sejak 1997.

Dia mengabaikan ancaman China bahwa militer mereka dapat mengambil tindakan terhadap pesawatnya jika dia melakukan perjalanan tersebut.



Dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs webnya, Pelosi mengkritik China karena mencegah Taiwan mengambil bagian dalam pertemuan global, termasuk, yang terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Meskipun mereka dapat mencegah Taiwan mengirim para pemimpinnya ke forum global, mereka tidak dapat mencegah para pemimpin dunia atau siapa pun dari bepergian ke Taiwan untuk menghormati demokrasi yang berkembang, untuk menyoroti banyak keberhasilannya dan untuk menegaskan kembali komitmen kami untuk melanjutkan kolaborasi,” kata Pelosi.

Ketua DPR Amerika, yang berada di urutan kedua dalam garis suksesi presiden AS, telah menjadi kritikus vokal terhadap China sejak dia menjabat beberapa dekade lalu.

Dia mengatakan perjalanannya ke Taiwan menunjukkan dukungan AS untuk rakyat dan demokrasinya.

China telah menyatakan Taiwan miliknya, dan AS telah memperingatkan Beijing agar tidak menyerang atau mengambil tindakan militer terhadap pulau itu.

“Kunjungan delegasi Kongres kami harus dilihat sebagai pernyataan kuat bahwa Amerika mendukung Taiwan,” kata Pelosi, yang dikutip dari situs webnya, Kamis (4/8/2022).

Dalam serangan tidak langsung terhadap China dan para pemimpinnya, Pelosi mengatakan: “Solidaritas Amerika dengan rakyat Taiwan lebih penting hari ini daripada sebelumnya, karena kami terus mendukung pertahanan demokrasi melawan otokrasi di kawasan dan di dunia.”
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)