Dulu Lawan Sekarang Kawan, Ini Sejarah Perang Chechnya dan Rusia

Selasa, 02 Agustus 2022 - 20:46 WIB
loading...
A A A
Tak berselang lama, Chechnya justru dilanda perang saudara antara pro-Dudayev dan kontra-Dudayev. Dalam hal ini, faksi kontra-Dudayev meminta bantuan Moskow.

Setelah terlibat konflik, Boris Yeltsin memberi ultimatum agar semua faksi yang bertikai meletakan senjatanya. Dudayev menolak ultimatum tersebut. Pada akhirnya, Rusia melanjutkan pengeboman dan menyasar militer Chechnya.

Dalam perang tersebut, korban jiwa berjatuhan, tak terkecuali warga sipil termasuk anak-anak. Boris Yeltsin terus melanjutkan serangannya. Sampai pada akhirnya, Dudayev terbunuh pada 21 April 1996. Namun, para separatis segera menunjuk penggantinya.

Akhirnya, pada tanggal 31 Agustus 1996, penasihat keamanan nasional Rusia Alexander Lebed dan kepala staf militer Chechnya Aslan Maskhadov menyusun dan menandatangani Kesepakatan Khasavyurt. Isinya adalah seruan penarikan militer bersama dari Grozny dan penarikan semua pasukan Rusia di Chechnya pada tanggal 31 Desember 1996.

Perwakilan dari pemerintah masing-masing menandatangani perjanjian lebih lanjut selama beberapa bulan ke depan. Setelahnya, pada 12 Mei 1997, Yeltsin dan Presiden Chechnya yang baru terpilih Aslan Maskhadov menandatangani perjanjian yang mengakui otonomi Chechnya.

Akan tetapi, sekali lagi Chechnya terlibat konflik internal. Bahkan pada 1999, pasukan Chechnya menyerang Republik Dagestan untuk mendukung kelompok separatis muslim. Hal ini lantas membuat Rusia kembali menginvasi Chechnya atas perintah Vladimir Putin yang saat itu sudah menjadi Presiden Rusia.

Kali ini, pasukan Rusia sudah lebih kuat. Mereka bisa dengan cepat memenangkan pertempuran dan membawa Chechnya kembali menjadi bagian Moskow. Setelah kembali, Chechnya beroperasi di bawah hukum Rusia dan Vladimir Putin menunjuk Ramzan Kadyrov sebagai pemimpin Chechnya.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1120 seconds (0.1#10.140)