Protes Eksekusi Aktivis, Kemenlu Prancis Panggil Dubes Myanmar

Minggu, 31 Juli 2022 - 05:43 WIB
loading...
Protes Eksekusi Aktivis,...
Ilustrasi
A A A
PARIS - Kementerian Luar Negeri Prancis memanggil Duta Besar Myanmar untuk Paris, Jumat (29/7/2022). Pemanggilan dilakukan untuk memprotes eksekusi 4 tahanan politik oleh junta militer, kata sebuah sumber diplomatik kepada AFP.

"Duta Besar Myanmar juga diingatkan akan seruan kami untuk segera mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh rezim militer Myanmar, pembebasan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang sejak kudeta pada Februari 2021 dan pembentukan proses dialog, termasuk semua pemangku kepentingan," jelas sumber tersebut.

Baca: Junta Myanmar Eksekusi Mati 4 Aktivis Termasuk Sekutu Aung San Suu Kyi

Eksekusi yang diumumkan pada awal pekan ini adalah yang pertama di Myanmar dalam beberapa dekade. Ekekusi itu telah meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak lagi yang akan menyusul, mendorong seruan untuk tindakan internasional yang lebih keras terhadap junta yang sudah terisolasi.

Di antara empat yang dieksekusi adalah Phyo Zeya Thaw, mantan anggota parlemen dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dan aktivis demokrasi veteran Kyaw Min Yu - lebih dikenal sebagai "Ko Jimmy". Keduanya dijatuhi hukuman mati di bawah undang-undang anti-terorisme.

Junta Myanmar telah membalas kecaman internasional atas penggunaan hukuman mati, dengan mengatakan empat tahanan yang dieksekusi "pantas mendapatkan banyak hukuman mati".

Baca: Tepis Kecaman Eksekusi Aktivis, Junta Myanmar: Mereka Pantas Dihukum Mati

“Ini adalah keadilan bagi rakyat. Para penjahat ini diberi kesempatan untuk membela diri,” kata juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun dalam jumpa pers yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (26/7/2022).

“Keempat orang itu membunuh orang yang tidak bersalah, meskipun mereka dikatakan sebagai aktivis demokrasi. Kami menolak semua banding. Mereka pantas mendapatkan hukuman mati,” lanjut Min Tun.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 AS Dorong Kebangkitan Eropa Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Pesawat dari Barang...
Pesawat dari Barang Rongsok Bukti Inovasi Pakistan Tak Bisa Disepelekan
Pengakuan Floyd Mayweather...
Pengakuan Floyd Mayweather Sebut Manny Pacquiao Lawan Terberatnya
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Berita Terkini
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved