Kurangi Ketergantungan Gas Rusia, Kota di Jerman Larang Penggunaan Air Panas

Jum'at, 29 Juli 2022 - 10:05 WIB
loading...
Kurangi Ketergantungan Gas Rusia, Kota di Jerman Larang Penggunaan Air Panas
Kota Hannover Jerman melarang penggunaan air panas. Foto/Ilustrasi
A A A
BERLIN - Kota Hannover di Jerman mengambil langkah drastis dalam upaya untuk mengurangi konsumsi energi saat negara itu bersiap menghadapi krisis energi yang mengancam.

Pemerintah kota Hannover telah memutus aliran air panas di gedung-gedung publik dan mengurangi suhu pemanas ke tingkat maksimum sebagai bagian dari kampanye hemat energi mereka.

Pihak berwenang Hannover memberi tahu penggemar olahraga kota itu untuk mandi air dingin pada awal pekan ini ketika mengumumkan air panas akan dimatikan di semua bangunan publik di kota itu, termasuk gedung olahraga, pusat kebugaran, dan kolam renang mulai sekarang. Pegawai negeri juga harus mencuci tangan dengan air dingin saat bekerja di bawah peraturan baru.

Penduduk kota juga harus bersiap menghadapi suhu yang lebih dingin saat berada di dalam ruangan. Di bawah aturan baru, suhu kamar maksimum di gedung-gedung publik, termasuk pusat penitipan anak, dibatasi hingga 20 derajat Celcius. Di ruang olahraga dan pusat kebugaran, suhunya tidak boleh melebihi 15 derajat Celcius – menurut daftar peraturan yang dipublikasikan di situs resmi kota.



Periode pemanasan musim dingin yang akan datang untuk bangunan kota juga telah ditetapkan antara 1 Oktober 2022 hingga 31 Maret 2023.

“Di luar periode tersebut, pemanas umumnya tidak lagi disediakan,” pihak berwenang memperingatkan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (29/7/2022).

Langkah-langkah lain termasuk mematikan air mancur dan lampu eksternal untuk balai kota, museum kota, dan bangunan umum lainnya.

Langkah-langkah tersebut diambil saat kota itu meluncurkan kampanye untuk mengurangi konsumsi energi sebesar 15% untuk mempersiapkan potensi kemacetan pasokan di musim dingin. Pemerintah kota mengatakan mereka ingin mempersiapkan terlebih dahulu daripada hanya bereaksi terhadap situasi, ketika tidak ada lagi cukup bensin untuk semua orang.

“Kita harus mengatasi situasi ini,” kata Pejabat Urusan Keuangan dan Pengaturan kota Axel von der Ohe.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)