Pakar Nilai Kudeta Gagal di Turki Dirancang untuk Singkirkan Oposisi

Kamis, 28 Juli 2022 - 19:16 WIB
loading...
A A A
Padahal Gerakan Hizmet mempromosikan akses setara ke pendidikan berkualitas, dialog antaragama, saling menghormati dan bantuan kemanusiaan.

Dalam tuntutannya Gerakan Hizmet, apa yang disebut "bukti" yang diajukan di pengadilan untuk membuktikan "bersalah" adalah contoh tekstual "bersalah oleh masyarakat”.

Guru, dokter, profesor, jurnalis, ibu rumah tangga dipenjara berdasarkan kriteria seperti: "Jika mereka mengirim anak-anak mereka ke sekolah yang terhubung dengan Hizmet”.

Penggunaan "buku pegangan otokrat" oleh Erdogan dimulai sebelum 2016, ketika dia mengambil alih organisasi media, memperkaya pengusaha setia dan memecat serta memenjarakan jaksa dan hakim.

Dengan mengesahkan undang-undang anti-terorisme yang kasar dan berlebihan dan secara politis mengendalikan penunjukan hakim, dia mengubahnya menjadi instrumen hukuman politik.

Perisitiwa 15 Juli memungkinkan Erdogan untuk membuat perubahan konstitusional besar-besaran untuk menjadi presiden dengan kekuasaan besar dan tanpa akuntabilitas.

Dari 2014 hingga 2020, peringkat Turki turun dari "sebagian bebas" menjadi "tidak bebas" dan negara itu menjadi pelaku represi transnasional terburuk menurut Freedom House.

Kelompok Kerja PBB tentang Penahanan Sewenang-wenang dan Penghilangan Paksa telah mengeluarkan banyak keputusan terhadap penculikan transnasional Turki, menyatakan mereka melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia yang mendasar.

Committee to Protect Journalists and Reporters Without Borders telah berulang kali menyebut Turki sebagai penjara jurnalis terburuk di dunia.

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mengeluarkan banyak keputusan yang menyatakan pemenjaraan para pembangkang demokratis (oposisi) dari Turki bermotif politik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)