PM Inggris yang Dililit Skandal Berlatih dengan Pasukan Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengungkapkan awal pekan ini dia bergabung dengan pasukan Ukraina untuk sesi pelatihan.
Ini menjadi latihan militer keduanya dalam dua pekan terakhir. Pada Sabtu (23/7/2022), Johnson men-tweet video yang menunjukkan dia dalam baju kamuflase penuh saat dia menguji berbagai senjata, termasuk peluncur rudal anti-tank dan senapan mesin granat.
Dia juga terlihat melempar granat. "Pekan ini saya mengunjungi pasukan Ukraina yang dilatih Angkatan Bersenjata Inggris di Yorkshire Utara," papar perdana menteri Inggris yang terlilit skandal hingga mengundurkan diri itu.
Johnson menambahkan dalam video bahwa dia telah bertemu "beberapa dari 400 tentara Ukraina" yang sedang dilatih pasukan Inggris sebagai bagian dari inisiatif "besar".
Program, yang diumumkan selama kunjungan Johnson ke Kiev bulan lalu, menyediakan pelatihan hingga 10.000 anggota militer Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
Dukungan militer Inggris untuk Ukraina telah berjumlah 2,3 miliar poundsterling (USD2,8 miliar) dan termasuk, menurut Johnson, 6.900 senjata anti-tank dan 120 kendaraan lapis baja.
Ini menjadi latihan militer keduanya dalam dua pekan terakhir. Pada Sabtu (23/7/2022), Johnson men-tweet video yang menunjukkan dia dalam baju kamuflase penuh saat dia menguji berbagai senjata, termasuk peluncur rudal anti-tank dan senapan mesin granat.
Dia juga terlihat melempar granat. "Pekan ini saya mengunjungi pasukan Ukraina yang dilatih Angkatan Bersenjata Inggris di Yorkshire Utara," papar perdana menteri Inggris yang terlilit skandal hingga mengundurkan diri itu.
Johnson menambahkan dalam video bahwa dia telah bertemu "beberapa dari 400 tentara Ukraina" yang sedang dilatih pasukan Inggris sebagai bagian dari inisiatif "besar".
Program, yang diumumkan selama kunjungan Johnson ke Kiev bulan lalu, menyediakan pelatihan hingga 10.000 anggota militer Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
Dukungan militer Inggris untuk Ukraina telah berjumlah 2,3 miliar poundsterling (USD2,8 miliar) dan termasuk, menurut Johnson, 6.900 senjata anti-tank dan 120 kendaraan lapis baja.