Hanya Dilatih 5 Hari, Tentara Baru Direkrut Rusia Dikirim Perang ke Ukraina

Jum'at, 22 Juli 2022 - 15:27 WIB
loading...
A A A
"Mereka tiba, mendapat seragam dan senapan mesin--dan hanya itu, silakan."

Sementara sebagian besar pria Rusia telah menyelesaikan setidaknya satu tahun wajib militer di Angkatan Bersenjata Rusia, pelatihan masih dipandang penting untuk memperbarui dan menyegarkan keterampilan mereka, yang mungkin sudah bertahun-tahun ketinggalan zaman.

Di bawah hukum Rusia, wajib militer tidak dapat dikirim ke medan perang kecuali mereka memiliki setidaknya empat bulan pelatihan.

Menurut Luzin, logika yang sama harus berlaku bagi mereka yang menandatangani kontrak dengan militer untuk pergi ke Ukraina.

Ivan mengatakan pelatihan selama lima hari yang mereka terima sangat “intens”.

Semua tentara diperlakukan sama selama pelatihan terlepas dari pengalaman. Menurut Ivan, mayoritas belum pernah berada di zona perang sebelumnya, meskipun ada beberapa yang memiliki pengalaman medan perang, termasuk dalam kampanye militer Rusia di Suriah dan Republik Chechnya di Kaukasus Utara.

“Kami berada di tempat latihan dari jam 10.00 pagi sampai jam 19.00 malam. Kami melatih keterampilan tempur, merebut dan menyerbu gedung, pertahanan menyeluruh, bekerja dalam tim tempur, pengobatan lapangan, evakuasi dan perawatan tentara yang terluka. Fokusnya adalah pada keterampilan yang Anda butuhkan untuk posisi Anda—penembak senapan mesin, operator peluncur granat, dan sebagainya,” kata Ivan.

Sementara instruksi dasar seperti itu mungkin cukup untuk memungkinkan tentara melakukan tugas-tugas sederhana dalam pertempuran, para ahli militer mengatakan kepada The Moscow Times bahwa pelatihan militer harus jauh lebih luas.

“Banyak yang perlu dipelajari dalam hal koordinasi dan kerjasama dengan tim. Dan itu cukup memakan waktu,” kata Samuel Cranny-Evans, seorang analis militer di lembaga pemikir Royal United Services Institute yang berbasis di London.

Para ahli mengatakan tingkat korban yang tinggi berarti militer Rusia kemungkinan kehilangan kohesi, di mana kekurangan pelatihan hanya memperburuk masalah ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1568 seconds (0.1#10.140)
pixels