Sekolah di Singapura Terima Ancaman Bom Palsu, Siswa dan Staf Dievakuasi

Jum'at, 22 Juli 2022 - 01:30 WIB
loading...
Sekolah di Singapura Terima Ancaman Bom Palsu, Siswa dan Staf Dievakuasi
Sekolah di Singapura Terima Ancaman Bom Palsu, Siswa dan Staf Dievakuasi. FOTO/CNA
A A A
SINGAPURA - Siswa dan staf Sekolah Menengah Evergreen di Woodlands, Singapura , dievakuasi pada Kamis (21/7/2022) pagi. Langkah itu diambil setelah sekolah tersebut menerima ancaman bom . “Ternyata, itu ancaman palsu,” kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing, seperti dikutip dari Channel News Asia.

“Polisi merespons dengan cepat dan melakukan penyisiran menyeluruh di kompleks sekolah. Polisi telah menyelesaikan pemeriksaan keamanan mereka dan menentukan bahwa itu adalah ancaman palsu,” lanjut Chan dalam sebuah posting di Facebook.



“Staf sekolah dan siswa tetap tenang dan menjalankan protokol evakuasi sesuai rencana,” tambahnya. Orang tua diberitahu melalui aplikasi Parents Gateway untuk tidak mengirim anak-anak mereka ke sekolah.

“Seluruh siswa yang sudah masuk sekolah pagi ini sudah dipertanggungjawabkan sepenuhnya, dan diminta pulang untuk berjaga-jaga,” jelasnya.

Menanggapi pertanyaan CNA, polisi mengatakan seorang remaja laki-laki membantu dalam penyelidikan. Ditambahkan pula bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki kasus di bawah Peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Anti Terorisme) 2001.

Polisi mengatakan mereka diberitahu tentang dugaan ancaman bom sekitar pukul 07.40 pagi di 11 Woodlands Street 83. “Tidak ada barang ancaman yang ditemukan selama pemeriksaan keamanan,” kata polisi.



"Polisi menanggapi semua ancaman keamanan dengan serius, dan akan menyelidiki orang-orang yang dengan sengaja menimbulkan kekhawatiran publik," tambah mereka.

Chan mengatakan, para guru memeriksa siswa tentang kesejahteraan mereka, dan konselor sekolah siap membantu siswa mana pun jika diperlukan. “Saya senang semua siswa dan staf kami selamat, dan berterima kasih kepada polisi atas tanggapan cepat mereka,” kata Chan.

“Keamanan siswa dan staf kami adalah yang terpenting, dan Kementerian Pendidikan tidak akan mentolerir ancaman atau tindakan apa pun yang membahayakan sekolah kami,” tambahnya. "Bersama dengan polisi, kami akan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap siapa pun yang menyebabkan kekhawatiran publik," lanjut Chan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)