Pertama Kalinya, Universitas Jepang Luluskan Mahasiswa Program Studi Ninja
loading...
![Pertama Kalinya, Universitas...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/06/27/46/83046/pertama-kalinya-universitas-jepang-luluskan-mahasiswa-program-studi-ninja-mpe.jpg)
Universitas di Jepang meluluskan mahasiswa program studi ninja. Foto/Bangkok Post
A
A
A
TOKYO - Jepang untuk pertama kalinya mempunyai lulusan studi ninja. Adalah Genichi Mitsuhashi mahasiswa pertama yang lulus dari program studi yang mempelajari seni bela diri feodal negeri Matahari Terbit tersebut.
Mitsuhashi menghabiskan waktu dua tahun untuk mengasah keterampilan seni bela diri dan menyerap tradisi yang lebih baik dari seni bela diri yang identik dengan penutup wajah itu.
Pria berusia 45 tahun tersebut menyelesaikan kursus master di Universitas Mie di Jepang tengah, wilayah yang dianggap sebagai rumah bagi ninja.
Selain meneliti dokumen-dokumen sejarah, Mitsuhashi juga mengambil aspek praktis dari menjadi seorang ninja.
"Saya membaca bahwa ninja bekerja sebagai petani di pagi hari dan dilatih dalam seni bela diri pada sore hari," ungkapnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (27/6/2020).
Jadi Mitsuhashi menanam sayuran dan mengerjakan teknik seni bela dirinya, di samping belajar mengenai ninja di kelas.
"Dengan kombinasi ini, kupikir aku bisa belajar tentang ninja yang sebenarnya," katanya.
Lebih dikenal sebagai pembunuh berpakaian hitam yang terkenal karena kerahasiaan dan bersembunyi, ninja juga memiliki keterampilan bertahan hidup yang komprehensif, katanya.
Mitsuhashi, yang juga mempelajari kung fu dan seni bela diri Jepang yang dikenal sebagai Shorinji Kempo, mengajarkan keterampilan ninja di dojo-nya sendiri dan mengelola penginapan lokal sambil mengejar gelar PhD.
Universitas Mie mendirikan pusat penelitian pertama di dunia yang didedikasikan untuk ninja pada tahun 2017 dan membuka program sarjana setahun kemudian.
Mitsuhashi menghabiskan waktu dua tahun untuk mengasah keterampilan seni bela diri dan menyerap tradisi yang lebih baik dari seni bela diri yang identik dengan penutup wajah itu.
Pria berusia 45 tahun tersebut menyelesaikan kursus master di Universitas Mie di Jepang tengah, wilayah yang dianggap sebagai rumah bagi ninja.
Selain meneliti dokumen-dokumen sejarah, Mitsuhashi juga mengambil aspek praktis dari menjadi seorang ninja.
"Saya membaca bahwa ninja bekerja sebagai petani di pagi hari dan dilatih dalam seni bela diri pada sore hari," ungkapnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (27/6/2020).
Jadi Mitsuhashi menanam sayuran dan mengerjakan teknik seni bela dirinya, di samping belajar mengenai ninja di kelas.
"Dengan kombinasi ini, kupikir aku bisa belajar tentang ninja yang sebenarnya," katanya.
Lebih dikenal sebagai pembunuh berpakaian hitam yang terkenal karena kerahasiaan dan bersembunyi, ninja juga memiliki keterampilan bertahan hidup yang komprehensif, katanya.
Mitsuhashi, yang juga mempelajari kung fu dan seni bela diri Jepang yang dikenal sebagai Shorinji Kempo, mengajarkan keterampilan ninja di dojo-nya sendiri dan mengelola penginapan lokal sambil mengejar gelar PhD.
Universitas Mie mendirikan pusat penelitian pertama di dunia yang didedikasikan untuk ninja pada tahun 2017 dan membuka program sarjana setahun kemudian.