WHO Peringatkan Wabah Virus Baru Marburg yang Ganas dan Mematikan
loading...
A
A
A
NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membunyikan alarm atas wabah virus baru setelah dua kasus penyakit virus Marburg dilaporkan di Ghana.
Ini menandai pertama kalinya virus mirip Ebola yang mematikan ditemukan di negara Afrika barat dan kedua kalinya telah terlihat di wilayah tersebut.
Dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu (17/7/2022), WHO mengatakan sampel darah yang diambil dari dua orang bulan lalu di wilayah Ashanti selatan, Ghana, menunjukkan mereka berdua memiliki virus Marburg.
Kedua pasien memiliki gejala seperti diare, demam, mual dan muntah, serta meninggal dalam sehari setelah dirawat di rumah sakit pada akhir Juni.
Salah satu pasien berusia 26 tahun, yang lain 51 tahun.
Sekarang, lebih dari 90 kontak dari dua pasien telah diidentifikasi dan sedang dipantau WHO dan otoritas kesehatan regional.
Badan kesehatan global mengatakan pihaknya juga membantu Ghana dengan menyediakan peralatan pelindung, memperkuat pengawasan penyakit, pengujian, pelacakan kontak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dan bahaya penyakit.
“Otoritas kesehatan telah merespons dengan cepat, bersiap untuk kemungkinan wabah. Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg bisa dengan mudah lepas kendali. WHO berada di lapangan untuk mendukung otoritas kesehatan dan sekarang setelah wabah diumumkan, kami mengumpulkan lebih banyak sumber daya untuk tanggapan,” ujar Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
Ini menandai pertama kalinya virus mirip Ebola yang mematikan ditemukan di negara Afrika barat dan kedua kalinya telah terlihat di wilayah tersebut.
Dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu (17/7/2022), WHO mengatakan sampel darah yang diambil dari dua orang bulan lalu di wilayah Ashanti selatan, Ghana, menunjukkan mereka berdua memiliki virus Marburg.
Kedua pasien memiliki gejala seperti diare, demam, mual dan muntah, serta meninggal dalam sehari setelah dirawat di rumah sakit pada akhir Juni.
Salah satu pasien berusia 26 tahun, yang lain 51 tahun.
Sekarang, lebih dari 90 kontak dari dua pasien telah diidentifikasi dan sedang dipantau WHO dan otoritas kesehatan regional.
Badan kesehatan global mengatakan pihaknya juga membantu Ghana dengan menyediakan peralatan pelindung, memperkuat pengawasan penyakit, pengujian, pelacakan kontak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dan bahaya penyakit.
“Otoritas kesehatan telah merespons dengan cepat, bersiap untuk kemungkinan wabah. Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg bisa dengan mudah lepas kendali. WHO berada di lapangan untuk mendukung otoritas kesehatan dan sekarang setelah wabah diumumkan, kami mengumpulkan lebih banyak sumber daya untuk tanggapan,” ujar Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.