Israel Izinkan Bantuan WHO Masuk, Gaza Lanjutkan Tes Covid-19
loading...
A
A
A
GAZA - Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, mereka bisa kembali melanjutkan tes Covid-19 kepada warga mereka, setelah Israel mengizinkan bantuan dari Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masuk ke Gaza. WHO mengirimkan lima paket alat tes Covid-19 ke Gaza.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, mengatakan bahwa paket itu adalah bantuan langsung terbatas. Ini karena alat yang ada hanya dapat digunakan untuk menguji hanya sekitar 500 orang di wilayah berpenduduk dua juta jiwa tersebut.
"Kami mulai menguji segera setelah menerima alat tes pada Minggu malam. Kami perlu melakukan tes ini sepanjang waktu dan oleh karena itu, kami membutuhkan ribuan alat pengujian," ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/4/2020).
Israel telah mempertahankan blokade terhadap Gaza selama lebih dari satu dekade. Menurut Israel, langkah itu diperlukan untuk menghentikan senjata dan dana dari luar mencapai wilayah Hamas.
Tetapi, Kolonel Sharon Biton dari COGAT, sebuah badan yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan Israel yang bekerja sama dengan Palestina, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perwakilan dari komunitas internasional untuk menjaga kesehatan masyarakat di Gaza.
Pejabat Israel dan Palestina mengatakan bahwa di samping alat tes, Israel juga telah mengizinkan mesin PCR masuk ke wilayah tersebut. Mesin itu disumbangkan oleh badan amal yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Qidra.
Qidra mengatakan bahwa, ratusan warga Palestina yang terdampar di luar Gaza akan mulai tiba di rumah dan akan membutuhkan tes. Setelah tiba, mereka akan dikirim ke fasilitas karantina di Jalur Gaza selatan selama tiga minggu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, mengatakan bahwa paket itu adalah bantuan langsung terbatas. Ini karena alat yang ada hanya dapat digunakan untuk menguji hanya sekitar 500 orang di wilayah berpenduduk dua juta jiwa tersebut.
"Kami mulai menguji segera setelah menerima alat tes pada Minggu malam. Kami perlu melakukan tes ini sepanjang waktu dan oleh karena itu, kami membutuhkan ribuan alat pengujian," ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/4/2020).
Israel telah mempertahankan blokade terhadap Gaza selama lebih dari satu dekade. Menurut Israel, langkah itu diperlukan untuk menghentikan senjata dan dana dari luar mencapai wilayah Hamas.
Tetapi, Kolonel Sharon Biton dari COGAT, sebuah badan yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan Israel yang bekerja sama dengan Palestina, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perwakilan dari komunitas internasional untuk menjaga kesehatan masyarakat di Gaza.
Pejabat Israel dan Palestina mengatakan bahwa di samping alat tes, Israel juga telah mengizinkan mesin PCR masuk ke wilayah tersebut. Mesin itu disumbangkan oleh badan amal yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Qidra.
Qidra mengatakan bahwa, ratusan warga Palestina yang terdampar di luar Gaza akan mulai tiba di rumah dan akan membutuhkan tes. Setelah tiba, mereka akan dikirim ke fasilitas karantina di Jalur Gaza selatan selama tiga minggu.
(esn)