Pengunjuk Rasa Serbu Kantor PM Sri Lanka

Kamis, 14 Juli 2022 - 00:42 WIB
loading...
Pengunjuk Rasa Serbu Kantor PM Sri Lanka
Demonstran menyerbu kantor Perdana Menteri Sri Lanka. Foto/Al Jazeera
A A A
KOLOMBO - Krisis politik dan ekonomi di Sri Lanka memanas setelah pengunjuk rasa menyerbu kantor perdana menteri pada Rabu. Mereka menuntut para pemimpin negara itu mundur setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa tanpa mengundurkan diri.

Rajapaksa diperkirakan akan mengundurkan diri secara resmi pada Rabu mendatang, tetapi malah meninggalkan negara yang dilanda krisis itu. Ia pun menunjuk Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden.

Rajapaksa mengutip bagian dari konstitusi yang memungkinkan seorang perdana menteri untuk melaksanakan kekuasaan, tugas dan fungsi presiden ketika presiden sakit atau "absen" dari Sri Lanka.

Wickremesinghe sendiri juga akan secara resmi mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi pemerintahan semua partai.

Namun kondisi ini semakin membuat marah para pengunjuk rasa, yang ingin kedua pemimpin itu mengosongkan peran mereka ketika 22 juta orang di negara itu berjuang untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, bahan bakar dan obat-obatan.



Ratusan demonstran menerobos kompleks kantor perdana menteri di kota terbesar Sri Lanka, Kolombo, pada Rabu dan memasuki tempat itu, menurut rekaman dari tempat kejadian dan saksi lokal.

Para pengunjuk rasa kini telah mengambil alih tempat itu dan berkumpul untuk perayaan, menyusul kebuntuan dengan polisi bersenjata di pintu gerbang.

Menurut saksi mata, orang-orang terlihat di balkon, menyalakan petasan dan mengibarkan bendera Sri Lanka. Para demonstran menuntut agar Presiden maupun Perdana Menteri tidak "menghindar."

Di Kolombo, beberapa pengunjuk rasa juga memasuki stasiun televisi negara Rupavahini, merundingkan "kesepakatan" dengan staf siaran untuk tidak memberikan waktu tayang kepada politisi seperti Wickremesinghe. Penyiar malah memutar program sejarah dan budaya.

Menurut pihak Rumah Sakit Nasional Kolombo, setidaknya 30 orang menderita luka-luka dan dirawat di rumah sakit akibat bentrokan dengan polisi di gerbang kantor Perdana Menteri Sri Lanka.



Seorang perawat di rumah sakit mengatakan kepada CNN, Kamis (14/7/2022), bahwa banyak orang dibawa masuk karena menghirup gas air mata, sementara korban lain yang mengalami luka dan memar ketika mencoba melompati pagar. Perawat tidak mengkonfirmasi adanya luka tembak.

Sesuai konstitusi Sri Lanka, pengunduran diri Rajapaksa hanya akan dianggap resmi setelah ketua parlemen menerima surat yang menyatakannya.

Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan bahwa Rajapaksa telah meyakinkan dia tentang pengunduran dirinya melalui telepon pada hari Rabu, tetapi dia masih menunggu dokumen resmi yang mengkonfirmasikannya.

"Jika pengunduran diri Rajapaksa dikonfirmasi, Sri Lanka akan memilih presiden baru pada 20 Juli setelah dimulainya kembali parlemen pada 16 Juli," kata Abeywardena dalam sebuah pernyataan Senin lalu.

Aksi demonstrasi pecah di Sri Laka menyusul meningkatnya kemarahan selama berbulan-bulan atas krisis ekonomi, dengan Rajapaksa dituduh melakukan korupsi tingkat tinggi dan salah urus yang akhirnya membuat negara bangkrut.



Ketika para demonstran turun ke jalan, penjabat Presiden Wickremesinghe menunjuk sebuah komite komandan angkatan bersenjata senior yang dipimpin oleh Kepala Staf Pertahanan Letnan Jenderal Shavendra Silva untuk memulihkan hukum dan ketertiban di negara itu, kata seorang pejabat tinggi militer kepada CNN.

Wickremesinghe juga mengumumkan keadaan darurat di seluruh Sri Lanka dan jam malam pada hari Rabu hanya untuk kemudian membatalkan kedua perintah tersebut, menurut kantor perdana menteri.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)