Pejabat Rusia-Ukraina Akan Bertemu di Turki Bahas Pemblokiran Ekspor Gandum
loading...
A
A
A
ANKARA - Pejabat Rusia dan Ukraina dilaporkan akan mengadakan pembicaraan di Istanbul, Turki , pada Rabu (13/7/2022). Pembicaraan akan membahas mengenai pengiriman biji-bijian yang terhenti dan telah mendorong harga pangan global melambung tinggi.
Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum dan biji-bijian terbesar di dunia. Tetapi, pengiriman gandum telah diblokir oleh kapal perang Rusia dan ranjau yang telah diletakkan Kiev di Laut Hitam.
Turki, yang telah mempelopori upaya untuk melanjutkan perdagangan biji-bijian penting, akan menjadi tuan rumah pembicaraan, yang juga akan dihadiri oleh delegasi PBB.
Turki sendiri telah mengumumkan pembicaraan antara Moskow dan Kyiv untuk mencoba memecahkan kebuntuan dalam mengizinkan gandum Ukraina meninggalkan pelabuhan selatannya.
"Membuka blokir pelabuhan Ukraina adalah salah satu komponen kunci dari ketahanan pangan global," kata pembantu presiden Ukraina, Andryi Yermak di Telegram, seperti dikutip dari AFP.
Pejabat Turki mengatakan, mereka memiliki 20 kapal dagang yang menunggu di Laut Hitam. Kapal-kapal itu dapat dimuat dengan cepat dengan gandum Ukraina.
Sementara seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan, bahwa Moskow memasuki pertemuan dengan daftar tuntutan tegas, termasuk mencari kapal.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecilkan harapan menjelang pembicaraan, dengan mengatakan "kami memang bekerja keras, tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh."
Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum dan biji-bijian terbesar di dunia. Tetapi, pengiriman gandum telah diblokir oleh kapal perang Rusia dan ranjau yang telah diletakkan Kiev di Laut Hitam.
Turki, yang telah mempelopori upaya untuk melanjutkan perdagangan biji-bijian penting, akan menjadi tuan rumah pembicaraan, yang juga akan dihadiri oleh delegasi PBB.
Turki sendiri telah mengumumkan pembicaraan antara Moskow dan Kyiv untuk mencoba memecahkan kebuntuan dalam mengizinkan gandum Ukraina meninggalkan pelabuhan selatannya.
"Membuka blokir pelabuhan Ukraina adalah salah satu komponen kunci dari ketahanan pangan global," kata pembantu presiden Ukraina, Andryi Yermak di Telegram, seperti dikutip dari AFP.
Pejabat Turki mengatakan, mereka memiliki 20 kapal dagang yang menunggu di Laut Hitam. Kapal-kapal itu dapat dimuat dengan cepat dengan gandum Ukraina.
Sementara seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan, bahwa Moskow memasuki pertemuan dengan daftar tuntutan tegas, termasuk mencari kapal.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecilkan harapan menjelang pembicaraan, dengan mengatakan "kami memang bekerja keras, tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh."