China Agresif, AS Bakal Beri Pelatihan Jet Tempur untuk India di Guam

Jum'at, 26 Juni 2020 - 13:33 WIB
loading...
China Agresif, AS Bakal...
Sebuah pesawat militer Amerika Serikat parkir di landasan Pangkalan Angkatan Udara Andersen selama tur media di Guam, 17 Agustus 2017. Foto/REUTERS/Joseph Campbell
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memandang militer China semakin agresif. Dari penilaian itulah, Washington ingin mendirikan detasemen pelatihan jet tempur untuk India, Jepang, Australia dan Guam.

Pendirian detasemen itu amanat dari Rancangan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) untuk tahun fiskal 2021 yang diperkenalkan di Senat AS pada hari Kamis.

Rencana Amerika ini muncul enam bulan setelah Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menandatangani nota kesepahaman bagi Singapura untuk mendirikan detasemen pelatihan jet tempur di Guam. (Baca: Singapura Dirikan Detasemen Pelatihan Jet Tempur di Guam )

Rancangan NDAA 2021 mengarahkan Menteri Pertahanan untuk menyerahkan kepada Komite Pertahanan Kongres sebuah laporan yang menilai kelayakan dan kepantasan mengadakan perjanjian yang serupa dengan Singapura antara AS dan mitra di kawasan Indo-Pasifik lainnya, termasuk Jepang, Australia, dan India.

Datasemen pelatihan yang disepakati dalam nota kesepahaman AS-Singapura mencakup pelatihan satu skuadron jet tempur Angkatan Udara Republik Singapura dan personel terkait. Pelatihan diharapkan akan dimulai sekitar 2029.

Senator Jim Inhofe, Ketua Komite Layanan Bersenjata Senat sebagaiman dikutip Financial Express, Jumat (26/6/2020), mengatakan rancangan undang-undang itu juga mengamanatkan pembentukan Pacific Deterrence Initiative (Prakarsa Pencegahan Pasifik), yang akan memfokuskan sumber daya pada Indo-Pasifik untuk mengatasi kesenjangan kemampuan militer utama, meyakinkan sekutu dan mitra AS, dan memperkuat kredibilitas Amerika Serikat. (Baca: Konflik dengan India, China Kerahkan 10.000 Tentara dan Sistem Rudal )

Rancangan undang-undang tersebut mengusulkan pengadaan 48 Long Range Anti-Ship Missiles (LRASM) atau Rudal Anti-Kapal Jarak Jauh, yang diklaim akan sangat berguna di Indo-Pasifik.

LRASM memberikan peningkatan kemampuan jangka pendek yang akan memungkinkan sayap udara pengangkut (carrier air wing) untuk berkontribusi menumpulkan serangan China sebelumnya dalam konflik, dengan demikian secara langsung memajukan tujuan dan prioritas yang ditetapkan dalam Strategi Pertahanan Nasional.

Rancangan NDAA juga mengupayakan percepatan dalam upaya Amerika untuk membangun lokasi operasi jet tempur siluman F-35A di kawasan Indo-Pasifik. (Baca juga: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi )

Hingga saat ini, Angkatan Udara telah mengumumkan pemilihan sembilan lokasi operasi untuk F-35A, termasuk lokasi di AS, Alaska, dan Eropa. Belum ada pengumuman dari rencana untuk setiap lokasi operasi F-35A ke depan di kawasan Indo-Pasifik.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Siap Berperang dengan...
Siap Berperang dengan India, Militer Pakistan Gelar Latihan Peluncuran Rudal
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
Cerobong Asap Dipasang...
Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina, Pemilihan Paus Segera Dimulai
Waduh! 500 Siswa Sekolah...
Waduh! 500 Siswa Sekolah Sakit Setelah Menyantap MBG yang Terpapar Bangkai Ular
Rekomendasi
Kemenag Jembatani Mahasiswa...
Kemenag Jembatani Mahasiswa PTKI Masuk Dunia Kerja
Aksi May Day, Sejumlah...
Aksi May Day, Sejumlah Pihak Sesalkan Anarkisme di Kantor Gubernur Jateng
Serapan Beras Bulog...
Serapan Beras Bulog April Capai 1,3 Juta Ton, Kalahkan Serapan Tahunan Tujuh Tahun Terakhir
Berita Terkini
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
29 menit yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
1 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
2 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
3 jam yang lalu
Siap Berperang dengan...
Siap Berperang dengan India, Militer Pakistan Gelar Latihan Peluncuran Rudal
3 jam yang lalu
Israel Panggil Pasukan...
Israel Panggil Pasukan Cadangan untuk Invasi Gaza dalam Skala Besar
4 jam yang lalu
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved