Singapura Dirikan Detasemen Pelatihan Jet Tempur di Guam
A
A
A
SINGAPURA - Singapura membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) mendirikan detasemen pelatihan jet tempur di Guam. Bagi Singapura, kesepakatan tersebut "menetapkan lintasan" di mana negara kota itu menempatkan dirinya dalam kemitraan dengan Amerika.
Guam adalah sebuah pulau di Pasifik yang menjadi rumah bagi Pangkalan Angkatan Udara Andersen, AS. Di pangkalan itulah Amerika menempatkan beberapa pesawat pengebom jarak jauh.
Kesepakatan Singapura dan AS diteken oleh dua menteri pertahanan; Ng Eng Hen dan Mark Esper. Perjanjian itu dibuat menyusul pembaruan sebuah pakta yang memungkinkan pasukan Amerika menggunakan pangkalan-pangkalan Singapura.
Kesepakatan terbaru kedua negara itu telah dirilis dalam situs web Kementerian Pertahanan Singapura.
Ng, dalam Forum Pertahanan Nasional Reagan di Simi Valley, California, mengklaim bahwa mayoritas pemimpin dan orang-orang di Asia meninginkan kehadiran militer Amerika di Asia dilanjutkan.
"Mereka tidak ingin memilih antara persaingan kekuatan besar antara AS dan China, tetapi mereka juga ingin terlibat, termasuk (menjadi) kekuatan lain," katanya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/12/2019).
Ng mengatakan politik dalam negeri AS yang ia gambarkan sebagai "bukan bisnis seperti biasa" dan "sulit untuk tidak diperhatikan" menyebabkan penyesuaian dalam kebijakan. Namun, dia tidak menguraikan penjelasan lebih lanjut tentang kondisi politik AS dan pengaruhnya terhadap kebijakan Singapura.
Guam adalah sebuah pulau di Pasifik yang menjadi rumah bagi Pangkalan Angkatan Udara Andersen, AS. Di pangkalan itulah Amerika menempatkan beberapa pesawat pengebom jarak jauh.
Kesepakatan Singapura dan AS diteken oleh dua menteri pertahanan; Ng Eng Hen dan Mark Esper. Perjanjian itu dibuat menyusul pembaruan sebuah pakta yang memungkinkan pasukan Amerika menggunakan pangkalan-pangkalan Singapura.
Kesepakatan terbaru kedua negara itu telah dirilis dalam situs web Kementerian Pertahanan Singapura.
Ng, dalam Forum Pertahanan Nasional Reagan di Simi Valley, California, mengklaim bahwa mayoritas pemimpin dan orang-orang di Asia meninginkan kehadiran militer Amerika di Asia dilanjutkan.
"Mereka tidak ingin memilih antara persaingan kekuatan besar antara AS dan China, tetapi mereka juga ingin terlibat, termasuk (menjadi) kekuatan lain," katanya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/12/2019).
Ng mengatakan politik dalam negeri AS yang ia gambarkan sebagai "bukan bisnis seperti biasa" dan "sulit untuk tidak diperhatikan" menyebabkan penyesuaian dalam kebijakan. Namun, dia tidak menguraikan penjelasan lebih lanjut tentang kondisi politik AS dan pengaruhnya terhadap kebijakan Singapura.
(mas)